Israel meluncurkan operasi darat melawan Hamas di Gaza pada Minggu (29/10). Operasi darat dilakukan setelah serangan udara bertubi-tubi ke arah Gaza dari Israel selama tiga pekan terakhir.
- Kolaborasi dengan Yordania, Indonesia Terjunkan Paket Bantuan ke Gaza via Pesawat
- Peringati Enam Bulan Perang, 100.000 Warga Israel Gelar Protes Lawan Netanyahu
- WHO Desak Evakuasi 9.000 Pasien Gaza ke Luar Negeri
Baca Juga
Berbicara selama konferensi pers di Tel Aviv pada Sabtu (28/10), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut operasi darat merupakan fase kedua melawan Hamas. Ia juga memperingatkan bahwa Israel akan menghadapi operasi militer yang panjang dan sulit.
“Ini adalah perang tahap kedua yang tujuannya jelas menghancurkan kemampuan pemerintahan dan militer Hamas serta memulangkan para sandera,” kata Netanyahu, seperti dimuat Reuters.
Operasi darat ini dilakukan Israel bahkan di tengah munculnya laporan bahwa Amerika Serikat (AS) meminta Tel Aviv untuk menunda serangan besar-besaran terhadap Palestina.
“Kami baru berada di tahap awal. Kami akan menghancurkan musuh di atas dan di bawah tanah," tegas Netanyahu.
Israel telah memperketat blokade dan membombardir Gaza selama tiga pekan sejak 7 Oktober, ketika Hamas meluncurkan Operasi Badai Al Aqsa yang membunuh setidaknya 1.400 warga Israel.
Sementara itu, otoritas medis di Jalur Gaza mengatakan 7.650 warga Palestina tewas dalam serangan balasan Israel yang terus membombardir tanpa henti.
- Israel Larang Turis Turki Masuk Masjid Al-Aqsa
- DPR AS Loloskan Paket Bantuan Rp1.540 Triliun untuk Israel, Ukraina dan Taiwan
- HNW: Perdamaian Makin Jauh, Israel Leluasa Lanjutkan Genosida