Penyaluran modal ke pelaku usaha melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) akan ditingkatkan. Hal ini untuk mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tengah situasi Pandemi Covid-19. Di Sumsel, penyaluran dana KUR tahun ini ditarget mencapai Rp7 triliun. Besarannya naik hampir dua kali lipat ketimbang tahun lalu yang mencapai Rp4,4 triliun.
- Literasi Keuangan Rendah, Kejahatan Siber Mengintai
- Inacraft 2022 Diikuti 722 Peserta, Presiden: Cintai Kerajinan Produksi Dalam Negeri
- BRI Siapkan Rp30,4 Triliun Antisipasi Kebutuhan Dana Nataru
Baca Juga
“Dana KUR ini diharapkan dapat menopang sektor perekonomian di Sumsel. Khususnya di kalangan UMKM,” kata Gubernur Sumsel, Herman Deru saat dibincangi, Kamis (22/7).
Dia menerangkan, penyaluran KUR dapat mendongkrak seluruh lini perekonomian di Sumsel. Termasuk di dalamnya sektor pertanian yang mampu membuat perekonomian Sumsel bisa bertahan di tengah Pandemi Covid-19.
“Usaha tani saat ini terus didorong kemajuannya. Sebab, terbukti tangguh dan dapat bertahan meski di tengah krisis Pandemi Covid-19,” terangnya.
Orang nomor satu di Bumi Sriwijaya ini menjelaskan, sektor pertanian saat ini tengah ditingkatkan pengelolaannya menjadi lebih modern. Melalui program Food Estate yang dikembangkan di Sumsel, Deru mengharapkan ada kolaborasi yang baik dari sektor hulu hingga ke hilir.
“Ada kolaborasi yang baik antara petani dengan pengusaha untuk mendorong produksi beras,” bebernya.
Ia menuturkan program ini juga bakal berdampak baik bagi Sumsel. Lantaran dana APBN yang digelontorkan untuk mewujudkan kawasan lumbung pangan tersebut mencapai Rp306 miliar. “Harapannya ini bisa memberikan efek yang baik bagi perekonomian Sumsel tahun ini,” pungkasnya.
- Generasi Terbaru Honda Scoopy Hadir dengan Desain Stylish dan Fitur Canggih di Palembang
- Soal Ancaman Resesi, Ekonom Minta Waspadai China
- XL Axiata Hadirkan Solusi IoT untuk Mendorong Produktivitas Maggot di Pondok Pesantren