Meski banyak industri, restorasi mangrove terus dilakukan. Minggu (28/11) pagi, Kelompok Pengawas Masyarakat Nelayan (POKMASWAS) dan lintas komunitas pecinta alam se-Jatim menanam ribuan bibit mangrove serta pohon cemara laut di kawasan Kalimireng, Kecamatan Manyar, Gresik.
- Minggu Nanti Kampung Kapitan Dibuka Kembali Untuk Pengunjung
- Dukung Pariwisata Pagar Alam, Kemenhub Lengkapi Fasilitas Bandara Atung Bungsu
- Sepuluh Kebudayaan Milik Palembang Dapat Sertifikat Kekayaan Intelektual dari Kemenkumham
Baca Juga
Penanaman dilakukan karena pertumbuhan industri di kawasan Gresik, perkembanggannya tidak terbendung.
Sehingga dampak terhadap lingkungan perubahan iklim bisa diminimalisir lewat pemulihan yang salah satunya dengan restorasi.
Salah satu relawan, Ozik asal Surabaya sangat antusias mengikuti penanaman. Menurutnya, saat ini ekosistem serta kerusakan lingkungan kian menghawatirkan dengan banyaknya industri di kawasan Kalimireng.
“Kita sebagai pecinta alam harus turut serta untuk tetap menjaga lingkungan di manapun. Abrasi kian mengkhawatirkan di kawasan industri," kata Ozik dari Pecinta Alam Gogor Sejati, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Sementara Camat Manyar Gresik, Mohamad Nadlelah, mengapresiasi Pokmaswas dan para pengiat lingkungan. Selain pencegahan abrasi dengan penanaman, juga bisa mengurangi pemanasan global.
“Kita harus terus menanam pohon, apapun itu guna meredam kenaikan gas rumah kaca penyebab utama pemanasan global dan perubahan iklim,’ tegas Camat Manyar Mohamad Nadlelah.
Selain penanaman mangrove, pokmaswas dan lintas komunitas jatim juga menanam ratusan cemara laut di tambak kawasan Kalimireng.
- Tingkatkan Perekonomian, Bupati Dorong Desa di OKU Timur Manfaatkan Potensi Lokal Bangun Desa Wisata
- Tiga Kota Ini Wajib Kamu Kunjungi saat Berwisata ke Korea Selatan
- Waspadai Lonjakan Covid-19 saat Libur Nataru, Sandiaga Uno Minta Pelaku Pariwisata Terapkan Ini