Meski banyak industri, restorasi mangrove terus dilakukan. Minggu (28/11) pagi, Kelompok Pengawas Masyarakat Nelayan (POKMASWAS) dan lintas komunitas pecinta alam se-Jatim menanam ribuan bibit mangrove serta pohon cemara laut di kawasan Kalimireng, Kecamatan Manyar, Gresik.
- Jelang Festival, Wali Kota Palembang Uji Coba Speedboat di Sungai Sekanak Lambidaro
- Kampung Kapitan Rusak 75 Persen, Pemkot Palembang Tak Bisa Berbuat Apa-apa
- Air Terjun Sri Pengantin: Keindahan Tersembunyi di Taman Nasional Kerinci Seblat
Baca Juga
Penanaman dilakukan karena pertumbuhan industri di kawasan Gresik, perkembanggannya tidak terbendung.
Sehingga dampak terhadap lingkungan perubahan iklim bisa diminimalisir lewat pemulihan yang salah satunya dengan restorasi.
Salah satu relawan, Ozik asal Surabaya sangat antusias mengikuti penanaman. Menurutnya, saat ini ekosistem serta kerusakan lingkungan kian menghawatirkan dengan banyaknya industri di kawasan Kalimireng.
“Kita sebagai pecinta alam harus turut serta untuk tetap menjaga lingkungan di manapun. Abrasi kian mengkhawatirkan di kawasan industri," kata Ozik dari Pecinta Alam Gogor Sejati, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Sementara Camat Manyar Gresik, Mohamad Nadlelah, mengapresiasi Pokmaswas dan para pengiat lingkungan. Selain pencegahan abrasi dengan penanaman, juga bisa mengurangi pemanasan global.
“Kita harus terus menanam pohon, apapun itu guna meredam kenaikan gas rumah kaca penyebab utama pemanasan global dan perubahan iklim,’ tegas Camat Manyar Mohamad Nadlelah.
Selain penanaman mangrove, pokmaswas dan lintas komunitas jatim juga menanam ratusan cemara laut di tambak kawasan Kalimireng.
- 5 Rekomendasi Tempat Wisata Sejarah Selama Liburan di Palembang
- Kini Sumut Punya Pusat Penyelamatan Orangutan dan Beruang
- Giwang Sumsel, Pandu Wisatawan Kenali Potensi Muba