Penjelasan Kapolda Jawa Timur Saat Tembakan Gas Air Mata ke Suporter Aremania : Karena Sudah Anarkis

Kerusauhan Sporter Arema FC yang menyebabkan 127 orang tewas. (Ist/net)
Kerusauhan Sporter Arema FC yang menyebabkan 127 orang tewas. (Ist/net)

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta mengatakan, dilepaskannya tembakan gas air mata kepada para supoter Aremania lantaran para massa sudah mulai melakukan anarkis kepada para pemain.


Bahkan, mereka telah berupaya mengejar pemain Arema FC usai pertandingan melawan Persebaya yang berlangsung di stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Minggu (2/10).

“Karena sudah anarkis, sudah mulai menyerang petugas, sudah merusak mobil, dan akhirnya karena gas air mata, mereka pergi ke luar ke satu titik pintu keluar, yaitu kalau nggak salah pintu 10 ya atau pintu 12. Kemudian terjadi penumpukan," kata Nico.

Dalam proses penumpukan itu, kata Nico, para penonton mengalami sesak napas karena kekurangan oksigen. Sehingga, tim media dan tim gabungan melakukan upaya pertolongan yang ada di dalam stadion.

"Kemudian juga dilakukan evakuasi ke beberapa rumah sakit. Dalam kejadian tersebut, telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota Polri dan 125 (penonton). Yang meninggal di stadion ada 34, kemudian yang lain meninggal di rumah sakit pada saat upaya proses pertolongan," ungkap Nico.

Pertandingan yang berlangsung sejak pukul 20.00 sampai pukul 22.00 tersebut kata Nico, tidak ada permasalahan. Namun, permasalahan terjadi pada saat pertandingan selesai dengan kemenangan ada di Persebaya.

"Permasalahan terjadi pada saat telah selesai, terjadi kekecewaan dari para penonton yang melihat tim kesayangannya yang tidak pernah kalah selama 23 tahun bertanding di kandang sendiri tidak pernah kalah, namun pada malam ini mengalami kekalahan," jelas Nico.

Rasa kekecewaan itu kata Nico, yang membuat para penonton turun ke tengah lapangan dan berusaha mencari para pemain dan official Arema FC.

"Oleh karena itu, pengamanan melakukan upaya-upaya pencegahan dan melakukan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke dalam lapangan ataupun mengejar para pemain," kata Nico.