Menjelang satu tahun berkuasanya Taliban, sejumlah perempuan di Afghanistan menggelar aksi unjuk rasa menuntut kebebasan dan keadilan di Kabul, Sabtu (13/8/2022).
- Pakistan Bombardir Perbatasan Afghanistan, 46 Orang Dipastikan Tewas
- Gempa 6,3 Magnitudo Guncang Afghanistan, 180 Orang Meninggal
- Taliban Klaim Bunuh Panglima Tertinggi ISIS di Afghanistan
Baca Juga
Dari laporan The National, sekitar 40 perempuan berkumpul di depan gedung Kementerian Pendidikan di Kabul.
Dalam aksinya, para pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan '15 Agustus adalah hari kelam', karena mereka menuntut hak untuk bekerja dan berpartisipasi dalam politik.
“Keadilan! keadilan.!Kami muak dengan ketidaktahuan,” teriak para pengunjuk rasa, banyak dari mereka yang tidak mengenakan cadar.
"Roti, pekerjaan dan kebebasan," teriak mereka.
Namun, unjuk rasa itu justru dibalas oleh kekerasan oleh Taliban, yang memukuli dan melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan protes.
Menurut laporan, para demonstran perempuan itu berlarian dan berlindung di toko-toko terdekat karena dikejar dan dipukuli dengan gagang senapan.
Bukan hanya pengunjuk rasa yang dipukuli oleh para petempur Taliban, sejumlah wartawan yang meliput aksi tersebut juga dipukuli.
Sementara itu Taliban belum buka suara terkait kejadian ini.
Sejak menduduki kekuasaan pada 15 Agustus tahun lalu, Taliban telah merebut kebebasan perempuan Afghanistan yang telah diperjuangkan selama dua dekade intervensi Amerika Serikat di negara ini.
- Pakistan Bombardir Perbatasan Afghanistan, 46 Orang Dipastikan Tewas
- Gempa 6,3 Magnitudo Guncang Afghanistan, 180 Orang Meninggal
- Taliban Tembak Mati Warganya Gara-gara Ketahuan Main Game PUBG