Masyarakat yang mengungsi akibat terdampak banjir di Kabupaten Aceh Utara mulai diserang penyakit kulit. Seperti gatal-gatal, alergi, dan Inspeksi Saluran Pernapasan (ISPA).
- Banjir Landa Aceh, IDI Imbau Masyarakat Waspadai Penyakit Diare
- Ini Besaran Anggaran yang Dibutuhkan Atasi Banjir di Aceh
- Curah Hujan Masih Tinggi, Walhi Desak Pemerintah Aceh Tetapkan Status Darurat Banjir
Baca Juga
"Pertama itu gatal-gatal, batuk, dan sesak napas, lalu demam berdarah," kata Kabag Humas Pemkab Aceh Utara, Hamdani kepada Kantor Berita RMOLAceh, Senin, 10 Oktober 2022.
Hamdani mengatakan, pemerintah kabupaten telah mewanti-wanti terkait penyakit yang terjadi paska banjir. Pihaknya juga telah menginstruksikan Dinas Kesehatan beserta jajaran untuk siaga.
"Mereka juga sudah memberikan pelayanan di setiap Puskesmas, kecuali Puskesmas Lhoksukon karena memang tenggelam," katanya.
Menurut Hamdani, masyarakat yang terserang penyakit kulit sudah sejak hari kedua terjadi banjir. Dia menyebutkan, tim kesehatan sudah memberikan pelayanan kesehatan kepada para pengungsi tersebut.
Dia menjelaskan, yang paling dominan mengalami penyakit kulit adalah orang dewasa karena lebih banyak berada di air. Sementara anak-anak dan lansia juga ada beberapa yang mengalaminya.
Dia juga memastikan stok obat-obatan dan makanan hingga kini masih cukup dan aman. Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat yang perlu penanganan medis segera ke posko-posko kesehatan yang telah disediakan pemerintah.
"Pelayanan medis dari hari pertama (banjir) sudah berjalan. Jadi semua lintas sektoral terus bergerak dibantu oleh TNI Polri," kata Hamdani.
- Banjir di Muara Lakitan Berangsur Surut, Warga Mulai Terserang Penyakit Gatal
- Kasus ISPA di Muratara Meningkat, 122 Warga Terjangkit Sejak Januari
- [Laporan Khusus] Catatan Akhir Tahun 2023, Lemahnya Sistem Pencegahan dan Sanksi Bagi Korporasi Penyebab Karhutla