Delapan partai politik pemilik kursi di parlemen sudah membentuk poros kekuatan. Bahkan, Koalisi Perubahan yang diinisiasi PKS, Demokrat dan Nasdem, telah mengumumkan Anies Baswedan sebagai Bacapres mereka.
- AHY Masuk Radar Cawapres Ganjar, KPP: Kami Tak Salah Pilih
- “Kami Tidak Akan Memilih Ganjar Sebagai Presiden. Belum Apa-apa Kok Masyarakat Sudah Dibohongi”
- Dihadapan Jemaah Majelis, Prabowo Nyatakan Siap Jadi Capres Lagi
Baca Juga
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, berpendapat, koalisi dan Bacapres yang ada saat ini masih mungkin mengalami perombakan.
"Pengalaman pada 2019 misalnya, tiba-tiba yang mendampingi Jokowi justru KH Ma'ruf Amin, yang tidak terbayangkan sebelumnya," kata Adi, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (8/3).
Menurutnya, perpolitikan tanah air cenderung ditentukan di saat injury time, atau main di tikungan akhir. Terutama jelang pendaftaran ke KPU, Oktober sampai November.
"Penentu Capres Cawapres definitif itu the end of the day, di akhir-akhir," ungkap Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) itu.
Seperti diketahui, selain Koalisi Perubahan, Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN) juga telah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Begitu juga Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), juga sudah sepakat berkoalisi, dengan membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
Kini hanya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang belum mengumumkan koalisi Pilpres 2024, termasuk tokoh yang bakal dijagokan.
- AHY Masuk Radar Cawapres Ganjar, KPP: Kami Tak Salah Pilih
- Lumbung Suara NU Dikuasai PKB, PDIP dan Gerindra Keok di Jatim
- Mahfud MD Akui Titip Pesan ke Denny Indrayana Capreskan Anies Baswedan