Pengadaan Lift Senilai Rp3,2 Miliar di Tengah Pandemi, Politisi PKB: Seharusnya Pemkot Fokus Tanggulangi Covid-19

Ketua Fraksi PKB  DPRD Palembang, Sutami Ismail (Istimewa/rmolsumsel.id)
Ketua Fraksi PKB DPRD Palembang, Sutami Ismail (Istimewa/rmolsumsel.id)

Persoalan pengadaan lift di Sekretariat Pemkot Palembang terus menuai kontroversi. Pasalnya, pengadaan lift seharga Rp3,2 miliar tersebut dilakukan di tengah pandemi Covid-19.


Berdasarkan informasi dari situs LPSE.Palembang.go.id pengadaan lift di kantor ledeng ini dimulai sejak Maret 2021 dibawa Satuan Kerja (Satker) Bagian Umum Setda Kota Palembang. Proses tender tersebut sudah selesai dan dimenangkan oleh PT Karuniaguna Inti Semesta yang beralamat di Jakarta Selatan.

Pengadaan lift ini memiliki nilai Pagu Rp4 miliar dan HPS Rp3,32 miliar sementara harga penawaran terkoreksinya Rp3,22 miliar. 

Menanggapi hal tersebut, Ketua Fraksi PKB DPRD Palembang, Sutami Ismail mempertanyakan hal tersebut. Menurutnya, pengadaan lift di Pemkot Palembang ini belum seharusnya dilakukan. Apalagi, saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19.

"Aku pikir belum saatnya membuat lift di kantor Pemkot Palembang, selain itu juga pegawai Pemkot Palembang masih muda-muda, dan tangga yang ada juga cukup lebar dan bisa di pakai. Karena saat ini dalam kondisi pandemic Covid-19,” katanya ketika dihubungi, Kamis (5/8).

Seharusnya, Pemkot Palembang lebih fokus menanggulangi pandemi Covid-19 di Kota Palembang. Sehingga, masyarakat Palembang tetap sehat, protokol kesehatan juga sangat penting. Karena itu, dia berharap agar pemerintah lebih eksis menangani Covid-19.

"Konsentrasi dululah, karena saat ini saya lihat seluruh rumah sakit ini penuh dan pemberitaan duka ini hampir tiap hari, tolong itu menjadi evaluasi bagi Pemerintah Kota Palembang,” singkatnya.

Sebelumnya, Politisi Partai Golkar yang juga anggota DPRD Palembang, Lailata Ridha juga mempersoalkan pengadaan lift di Sekretariat Pemkot Palembang dengan nilai mencapai Rp 3,2 Miliar. Dimana proses pengadaannya  berlangsung di tengah pandemi.