Penderita DBD Capai 1.900 Orang, Terbanyak di Palembang

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Selatan (Sumsel), Lesty Nuraini mengatakan, berdasarkan data hingga Juli 2020, angka penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Sumsel mencapai 1.900 lebih atau hampir mendekati 2000 orang.


"Sampai Juli 2020 ini, kasus DBD di Sumsel mencapai 1.900 orang. Semuanya tersebar di 17 kabupaten/kota se Sumsel," kata Lesty, Kamis (23/7/2020).

Lesty menjelaskan, dari ribuan kasus DBD yang tersebar di seluruh kabupaten/kota tersebut. Untuk kasus penderita tertinggi berada di Kota Palembang, yakni 337 orang.

"Dari semua Kabupaten/kota, jumlah itu  terdapat di Palembang, yakni 337 orang," paparnya.

Lebih lanjut ia menambahkan, kasus DBD terbanyak kedua terdapat di Kota Prabumulih dengan jumlah penderita mencapai 302 orang dan terbanyak ketiga yakni di Kabupaten Banyuasin dengan jumlah penderita mencapai 300 orang.

"Musim hujan tahun ini cukup banyak penderita DBD. Namun meski banyak, belum ada laporan masyarakat yang meninggal," jelasnya.

Untuk mencegah penyakit DBD tersebut, dirinya mengajak masyarakat untuk menggalakkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), karena hal tersebut untuk mencegah timbulnya penderita baru yang lebih banyak.

Ditambahkannya, kegiatan PSN itu seperti menguras, membersihkan, menutup dan memberikan larvasida pada bak penampungan air, membersihkan saluran air dan mengubur barang bekas yang bisa menampung air hujan dan menjadi sarang nyamuk, serta pengasapan (fogging) untuk membasmi nyamuk dewasa.

"Untuk mencegah serangan penyakit yang disebabkan virus yang ditularkan nyamuk aedes aegypti itu, masyarakat disarankan meningkatkan kebersihan lingkungan dan melakukan PSN di rumah, tempat usaha, atau tempat aktivitas lainnya," jelas Mulyono.

Terakhir, Lesty meminta semua warga, khususnya kota Palembang supaya lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit DBD yang penderitanya sekarang ini terbanyak di Sumsel.

"Pada penghujung musim hujan 2019-2020 ini perlu ditingkatkan kewaspadaan serangan penyakit DBD karena seperti tahun-tahun sebelumnya terjadi peningkatan jumlah penderita yang cukup tinggi," pungkasnya.