Pemerintah Didorong Perbanyak Profesi Pemuliaan 

Seminar nasional dengan tema Link-Macth Pemuliaan Untuk Peningkatan Daya Saing Agro Industri Indonesia di Hotel Aryaduta
Seminar nasional dengan tema Link-Macth Pemuliaan Untuk Peningkatan Daya Saing Agro Industri Indonesia di Hotel Aryaduta

Profesi pemuliaan di sektor tanaman pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan perlu dikembangkan lebih banyak lagi. Idealnya, seorang pemuliaan mencakup sebanyak 1.000 petani. 


Mengingat profesi ini dapat melakukan kerja untuk pembibitan dengan rentang waktu 8 - 10 tahun.  Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Ilmu Permuliaan Indonesia (PERIPI), Prof Mohammad Syukur mengatakan, profesi pemuliaan perlu ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas serta produktifitas sektor pangan. 

"Pemerintah diharap dapat mendukung dan mengembangkan ilmu pemuliaan. Sehingga menghasilkan pemuliaan yang berguna bagi bangsa," kata Syukur usai membuka kongres pemilihan ketua umum baru periode 2022-2027 serta seminar nasional dengan tema Link-Macth Pemuliaan Untuk Peningkatan Daya Saing Agro Industri Indonesia di Hotel Aryaduta, Senin (29/11).

 Anggota PERIPI di seluruh Indonesia saat ini mencapai 1000 orang. Menurutnya, jumlah tersebut masih belum ideal mengingat jumlah petani, peternak dan pekebun yang cukup banyak. Saat ini, isu perubahan iklim menjadi tantangan bagi pemuliaan dalam meningkatkan produktivitas. 

"Lahan semakin sedikit sementara konsumen menuntut peningkatan kualitas produksi," ucapnya. 

Dia berharap, pertemuan PERIPI kali ini dapat menghasilkan temuan serta penelitian yang berguna bagi pengembangan ilmu pemuliaan kedepannya. 

“Kongres kali ini merupakan yang pertama di luar Pulau Jawa, kami berharap seminar dan kongres dapat memberikan manfaat semua peserta," harapnya. 

Terpisah, Ketua Panitia Pelaksana, Dr Ir Karlin Agustina MSi menjelaskan, dalam seminar dan kongres ini ada sebanyak 71 karya ilmiah yang dipresentasikan.

Jika dilihat dari asal instansi pemakalah terdapat 44 pemakalah yang berasal dari PTN dan PTS, 23 berasal dari perusahaan dan 6 paper dari BRIN (Puslit Karet, PPKS Medan, Pusat riset tanaman pangan dan Puslit Kopi Kakao).

Diadakannya kongres dan seminar PERIPI ini sendiri diharapkan pemikiran akademisi, dosen swasta sektor pertanian dan peternakan, dapat berguna bagi bangsa dan negara. 

"Begitupun hasil dari kongres dan seminar IX PERIPI, dapat dihimpun untuk menjadi pengetahuan bersama," tandasnya.