Sebanyak 1.274 pegawai di lingkungan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (1/6) diambil sumpah jabatan sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
- 3 Anak Buah Mertua Menpora Dito Ariotedjo Ikut Mangkir dari Panggilan KPK
- Diduga Rugikan Negara Rp 9 Triliun, KPK Diminta Usut Lelang Saham PT GBU
- KPK Sebut Kerugian Proyek Fiktif di Telkom Group Tembus Ratusan Miliar
Baca Juga
Proses pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan dilakukan langsung oleh Ketua KPK Firli Bahuri di Gedung Juang KPK, Kuningan, Jakarta.
Proses tersebut hanya dihadiri oleh sebanyak 53 orang pegawai sebagai perwakilan. Sementara sisanya mengikuti prosesi secara virtual. Prosesi dimulai dengan pembacaan ikrar pelantikan dan pengambilan sumpah janji jabatan Deputi Pencegahan Pahala Nainggolan dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) KPK Cahya Hardianto Harefa secara simbolik. Setelahnya, dilanjutkan dengan pegawai lainnya.
"Demi Tuhan YME. Saya menyatakan dan berjanji dengan sungguh-sungguh. Bahwa saya untuk diangkat sebagai PNS akan setia kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah," tutur Firli.
Isi sumpah juga meminta pegawai KPK dapat menaati seluruh peraturan-perundangan yang berlaku dan melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan dengan penuh pengabdian dan kesadaran dan tanggung jawab. Mereka juga diminta untuk menunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah dan martabat PNS, serta akan senantiasa dalam mengedepankan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri seseorang atau golongan.
Mereka yang dilantik dan diambil sumpah sebagai ASN merupakan pegawai KPK yang mengikuti proses asesmen Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Proses seleksi itu sendiri diikuti oleh 1.351 pegawai KPK. Sebanyak 75 pegawai dinyatakan tidak memenuhi syarat. Satu orang menyatakan mundur, satu meninggal dunia, dan satu lainnya gagal ketika hasil tes diperiksa ulang.
- 3 Anak Buah Mertua Menpora Dito Ariotedjo Ikut Mangkir dari Panggilan KPK
- Diduga Rugikan Negara Rp 9 Triliun, KPK Diminta Usut Lelang Saham PT GBU
- KPK Sebut Kerugian Proyek Fiktif di Telkom Group Tembus Ratusan Miliar