Pembangunan Brojong Pulau Kemaro Habiskan Rp3 Miliar

Pembangunan Brojong Pulau Kemaro. (Istimewa/rmolsumsel.id)
Pembangunan Brojong Pulau Kemaro. (Istimewa/rmolsumsel.id)

Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang terus berupaya mempercantik Pulau Kemaro sebagai destinasi wisata di Kota Palembang. Salah satunya dengan pembangunan brojong di pinggiran Pulau Kemaro.


Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Palembang, Ahmad Bastari mengatakan pembangunan ini telah dilakukan sejak pertengahan tahun dengan menggunakan dana Bantuan Gubernur (Bangub) mencapai Rp3 miliar.

Bronjong adalah anyaman kawat baja yang dilapisi dengan seng atau galvanis. Anyaman kawat baja ini membentuk sebuah kotak atau balok. Bagian dalamnya diisi dengan batu-batu berukuran besar untuk mencegah erosi.

"Untuk panjangnya yaitu 210 meter. Sedangkan lebarnya mencapai 20 meter," katanya saat dihubungi, Selasa (14/12).

Dengan pembangunan ini, maka kondisi Pulau Kemaro sudah terlihat rapi dan dapat digunakan seperti atraksi kesenian dan lain sebagainya. Dia mengaku, untuk tahun depan, akan dilanjutkan dengan pembangunan fasilitas olahraga dan wahana permainan. Ini menjadi kewenangan dari setiap masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sehingga pembangunan dilakukan keroyokan, seperti untuk penghijauan menjadi urusan dinas pertamanan dan lain sebagainya.

"Untuk kami sendiri itu hanya pembangunan brojong. Jadi," pungkasnya.

Sebelumnya, Wali Kota Palembang, Harnojoyo mengatakan pembangunan brojong dan tanggul ini tidak ada kaitannya dengan lahan yang diklaim milik Ki Marogan, terlebih lagi ini merupakan kewenangan dari pihak Balai Sungai. Dimana, pengerjaannya dilakukan bekerjasama dengan Pemkot Palembang

"Jadi kami tidak salah untuk membantu ini," katanya, Rabu (27/10).

Dia mengaku saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan pihak Ki Marogan untuk memanfaatkan lahan mereka seperti untuk pembangunan Islamic Center, karena rencananya pembangunan tersebut akan dilakukan di Pulau Kemaro sehingga membutuhkan lahan sekitar empat hektare. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Gubernur terkait pembangunan tersebut.

"Jika persoalan lahan ini selesai maka pak Gubernur siap untuk melakukan pembangunan," terangnya.

Karena itu, pihaknya berupaya untuk terus melakukan pendekatan dengan pihak Ki Marogan sebagai pemilik lahan, karena disana cukup strategis dan tentu menjadi icon Kota Palembang. Mengingat disana sudah ada Pagoda, sehingga nantinya akan menjadi sebuah pancasila dimana seluruhnya akan bersatu.

"Jadi disana akan menjadi wisata religi," pungkasnya.