Pelatih PON Geruduk KONI Sumsel

Sejumlah pelatih atelt PON Sumsel dari beragam cabang olahraga (cabor) mendatangi KONI Sumatera Selatan. (Yosep Indra Praja/rmolsumsel.id)
Sejumlah pelatih atelt PON Sumsel dari beragam cabang olahraga (cabor) mendatangi KONI Sumatera Selatan. (Yosep Indra Praja/rmolsumsel.id)

Sejumlah pelatih atelt PON Sumsel dari beragam cabang olahraga (cabor) mendatangi KONI Sumatera Selatan, Kamis (17/6). Mereka mempertanyakan sengkarut program persiapan atlet yang bakal mentas di ajang Pekanbaru Olahraga Nasional (PON) Papua 2-14 Oktober mendatang.


Diantaranya terkait pelatihan daerah (pelatda) terpusat yang masih simpang siur kapan akan dimulai mengingat perhelatan PON yang akan diselenggarakan di provinsi paling timur Indonesia itu. Begitu juga dengan masalah peralatan latihan atlet yang hingga kini belum di suplai oleh KONI Sumsel sampai uang pembinaan atlet yang belum cair. 

Hal itu diakui Pelatih Pencak Silat Abas Akbar mengatakan mendekati 3 bulan penyelenggaraan PON hingga kini pihaknya belum tahu kejelasan kapan akan digelarnya pelatda sementara pelatda mandiri yang selama ini sudah dilakukan cabor dinilai masih belum cukup karena penuh keterbatasan. 

"Kita datang kesini salah satunya mempertanyakan kejelasan soal pelatda terpusat itu kapan digelar. Karena itu sangat penting karena selama ini kita hanya pelatda mandiri tentu itu tidak cukup karena atlet itu butuh alat latihan, try out, training center, uang pembinaan dan lain-lain," katanya. 

"Karena selama ini atlet juga bertanya-tanya dan kita ingin ada keterbukaan dan komunikasi dengan KONI selaku induk kami makanya kami datang kesini," tambah mantan juara dunia Pencak Silat itu. 

Hal senada juga dikatakan Pelatih Panjat Tebing Rusman Afandi menurutnya pelatda mandiri sangat terbatas. Apalagi menyangkut peralatan yang hingga kini belum dibantu oleh pihak KONI Sumsel. "Memang selama ini kita sudah pelatda mandiri tapi itu penuh keterbatasan. Makanya kita butuh sekali kejelasan soal pelatda ini. Mohon maaf jika kita hanya punya waktu 3 bulan pelatda terpusat itu cuman selevel Porprov sementara PON ini nasional dan lagi waktu efektif pelatda itu hanya dua bulan kalau kita pelatda mulai 3 bulan sebelum PON. Makanya kami minta pelatda terpusat segera dilaksanakan karena waktunya sudah mepet," jelasnya. 

Sementara itu Ketua KONI Sumsel Hendri Zainuddin merespon tersebut, dia memastikan pelatda akan digelar 1 Juli nanti. Terkait pendanaan dia pun menjamin sudah ada titik terang menyoal kebutuhan atlet. "Kita pastikan sudah ada dananya dan pelatda akan digelar 1 Juli nanti. Besok akan kita cairkan dana peralatan latihan namun baru 70 persen," ujarnya. 

Dia mengakui ada masalah mekanismenya pendanaan PON namun hal itu sudah diatasi. "Komunikasi memang ada yang tersumbat karena petugas yang mengurus itu mengundurkan diri tapi sudah selesai dan bisa kita atasi. PON tahun ini kita hanya dapat Rp12,5 Miliar dan dana itu jauh sekali dengan sebelumnya. Anggaran itu juga sudah include dengan TC, Try out, Honor dan lain-lain," pungkasnya.