Masyarakat Muara Enim, khususnya para pedagang kaki lima, mengeluh tentang kesulitan mereka dalam mendapatkan gas LPG 3 kg.
- Muara Enim Kucurkan Rp32,5 Miliar, Bangun Oprit Jembatan di Empat Petulai Dangku
- Bupati Muara Enim Tegaskan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Buruh di May Day 2025
- 1 PPK dan 2 Kontraktor Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Proyek Siring di Muara Enim
Baca Juga
Meskipun sudah berkeliling dan mengantri di beberapa pangkalan, mereka tetap tidak bisa mendapatkan pasokan gas, yang membuat usaha dagang mereka terancam tutup.
Salah satunya adalah Azhari (50), seorang pedagang tekwan dan model, yang mengaku sudah dua hari mencari gas LPG 3 kg.
“Saya sudah dua hari mencari gas, dan sudah empat pangkalan yang didatangi namun tetap tidak dapat. Jika sampai besok tidak dapat, terpaksa jualan ditutup kembali,” keluhnya, Kamis (6/2).
Azhari menambahkan, dengan adanya pelarangan pedagang eceran untuk menjual gas 3 kg, pasokan gas menjadi semakin sulit ditemukan.
Ia mengungkapkan bahwa meski sudah berkeliling mencari informasi tentang lokasi pangkalan gas, setiap kali sampai di lokasi, gas sudah habis karena antrian panjang dari masyarakat lainnya.
“Kami lebih memilih harga gas yang mahal, tapi mudah didapatkan, daripada harga murah namun selalu kehabisan. Banyak waktu kami terbuang sia-sia hanya untuk mencari gas,” tuturnya.
Azhari berharap pemerintah segera menangani permasalahan kelangkaan gas ini, karena menyangkut kelangsungan hidup masyarakat. Ia mengungkapkan, jika tidak bisa berjualan, maka tidak ada pemasukan untuk keluarganya.
“Kami ingin aturan seperti dulu, dimana pengecer bisa menjual gas 3 kg, sehingga kami bisa membeli kapan saja dan di mana saja. Ini sangat menyulitkan kami,” katanya.
- Muara Enim Kucurkan Rp32,5 Miliar, Bangun Oprit Jembatan di Empat Petulai Dangku
- Bupati Muara Enim Tegaskan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Buruh di May Day 2025
- 1 PPK dan 2 Kontraktor Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Proyek Siring di Muara Enim