Pastikan Perayaan Imlek Berjalan Lancar, Ini yang Dilakukan Forkopimda OKU

Pj Bupati OKU Teddy Meilwansyah bersama Forkopimda mendatangi sejumlah Vihara untuk memastikan perayaan Imlek berlangsung aman di OKU/Ist.
Pj Bupati OKU Teddy Meilwansyah bersama Forkopimda mendatangi sejumlah Vihara untuk memastikan perayaan Imlek berlangsung aman di OKU/Ist.

Penjabat Bupati Ogan Komering Ulu (OKU), Teddy Meilwansyah bersama Forkopimda OKU mendatangi sejumlah Vihara untuk memastikan perayaan Imlek 2574 atau tahun baru China 2023 di wilayah itu berjalan aman dan lancar.


Salah satunya Vihara Bodhijaya di Lorong Cempedak Kelurahan Baturaja Lama, Kecamatan Baturaja Timur dimana terlihat ratusan jemaat sedang melangsungkan ibadah perayaan Imlek dengan khusuk.

"Atas nama Pemerintah Kabupaten OKU beserta unsur Forkopimda mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek 2023, semoga di tahun kelinci ini selalu diberikan kebahagiaan dan kemuliaan serta saling meningkatkan sinergi satu sama lain," kata Bupati.

Menurut Teddy, kehadiran Forkopimda OKU tersebut ingin ikut merasakan kebahagiaan bersama para jemaat dalam melaksanakan tahun baru Imlek tahun 2023 sekaligus memastikan kegiatan ini dapat berlangsung aman, lancar dan damai tanpa gangguan apapun.

"Kami mengajak semua jamaat untuk bersama-sama mempertahankan status zero konflik di Kabupaten OKU sekaligus mewujudkan daerah yang penuh toleransi," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Majelis Budhayana Indonesia Kabupaten OKU, Iwanto Andoko menyampaikan apresiasi atas kunjungan Bupati OKU ke Vihara Bodhijaya pada perayaan Imlek tahun 2023.

"Semoga dengan kunjungan ini dapat membuat umat Budha khususnya di Kabupaten OKU dapat menjadi lebih kompak serta kuat dalam menjalani kehidupan," harapnya.

Dia menjelaskan, pada perayaan Imlek 2023 mengangkat tema reuni dan harapan dengan filosofi bertemakan Festival Musim Semi yang dirayakan oleh umat Tionghoa selama 40 hari.

Keluarga besar Tionghoa di Kabupaten OKU akan mengadakan makan malam reuni besar-besaran secara tradisional dalam rangka memperingati hari raya umat Budha tersebut.

"Meskipun zaman sudah modern, namun tradisi reuni ini tetap dijalankan selama ribuan tahun dan sangat dihormati oleh orang Tionghoa di Kabupaten OKU," ujar dia.