Pastikan Ketersediaan Minyak Goreng, Ini yang Dilakukan Ketua DPRD Sumsel

Ketua DPRD Sumsel, RA Anita Noeringhati turun langsung memastikan ketersedian dan distribusi Migor ke PT Tunas Baru Lampung, KM 14 Banyuasin, Selasa (8/3). (ist/rmolsumsel.id).
Ketua DPRD Sumsel, RA Anita Noeringhati turun langsung memastikan ketersedian dan distribusi Migor ke PT Tunas Baru Lampung, KM 14 Banyuasin, Selasa (8/3). (ist/rmolsumsel.id).

Ketua DPRD Sumsel, RA Anita Noeringhati mendatangi PT Tunas Baru Lampung di Km 14 Banyuasin, Selasa (8/3). Kedatangan Anita ini untuk memastikan ketersediaan dan distribusi minyak goreng di Provinsi Sumsel.


"Kami sengaja ke perusahaan perusahaan yang memproduksi minyak goreng, selama ini tidak ada masalah dengan distribusi, minyak tumpuk-tumpuk asal mau beli. Sekarang malah sulit, apa masalahnya," kata Anita.

Politisi Partai Golkar ini menegaskan, minyak goreng sangat dibutuhkan masyarakat. Untuk itu, sebagai wakil rakyat ia berusaha menjembatani agar kelangkaan ini segera teratasi. 

"Jika ada regulasi yang perlu disampaikan kita tindaklanjuti, termasuk soal keamanan jika khawatir saat distribusi. Jangan kita buat sulit masyarakat, kita carikan solusinya," sebutnya.

Pimpinan Pabrik TBL, Majid mengakui permintaan memang meningkat dalam beberapa waktu terakhir seiring dengan animo masyarakat. Dalam sebulan kebutuham oleh perusahaan pemasaran mencapai 300 ton per bulan.

"Stok kita saat ini ada 180 ribu liter lagi, pabrik ini hanya sebatas produksi sedangkan pemasaran oleh PT Sungai Budi," katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perdagangan Sumsel, Ahmad Rizali memprediksi, kelangkaan minyak goreng ini diperkirakan masih akan terjadi hingga Maret karena terjadi kekurangan produksi. "Dari kebutuhan sebanyak 15 juta ton per bulan di Sumsel, sementara ini baru terpenuhi 10 juta ton," tandas dia.