Pandemi Covid-19 Dorong Percepatan Industri Hiburan Digital

ilustrasi/net
ilustrasi/net

Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak beberapa tahun terakhir membuat migrasi kehidupan dari ruang fisik ke ruang digital semakin cepat. Hal ini mendorong industri hiburan menggunakan teknologi digital.


"Perubahan yang cepat ini dibutuhkan agility yang tepat," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate saat menghadiri Peluncuran Eventori Super Apps, yang berlangsung secara hibrida dari Cendrawasih Hall, JCC Senayan, Jakarta Selatan.

Karena itu, dia mengharapkan setiap pelaku industri hiburan melakukan pengembangan diri dan memanfaatkan teknologi digital. Menurut Menkominfo, valuasi industri hiburan di tahun 2021 secara global tidak kurang dari 2 triliun dolar Amerika dan tumbuh compound and world growth rate-nya sebesar 6,7 persen. 

“Tinggi sekali. Di Indonesia pun demikian, tadi datanya disampaikan kepada saya bahwa di tahun 2021 yang lalu valuasinya sekitar USD10,7 Miliar. Dan diproyeksikan pada tahun 2025 prognosisnya mencapai 15 miliar dolar Amerika atau compound annual growth rate sekitar 8,7 persen,” paparnya.

Menteri Johnny menyatakan disrupsi teknologi juga ikut berdampak terhadap produksi, pemasaran, dan distribusi sektor industri hiburan. Bahkan menurutnya saat ini, preferensi konsumen juga telah berubah. “Dampak dari disrupsi ini menuntut juga berubahnya pola dan gaya marketing atau pemasaran tersendiri. Di dunia, industri hiburan bertumbuh dan berkembang luar biasa besarnya akibat disrupsi teknologi ini,” pungkasnya.