Perusahaan agen penginapan, Airbnb dikabarkan telah memberhentikan 25 persen dari tenaga kerjanya akibat pandemik virus corona baru (Covid-19).
- The People’s Cafe Buka Gerai Pertama di Sumatera, Hadir di Palembang Indah Mall
- WIKA dan 11 Lembaga Keuangan Sepakati Master Restrukturisasi Agreement Rp24 T
- Kementan Percepat Penyaluran Pupuk Bersubsidi, Pastikan Ketersediaan Mulai Januari
Baca Juga
Menurut keterangan dua orang sumber kepada Reuters, sebanyak 1.900 karyawan Airbnb sudah dirumahkan. Para karyawan dipastikan akan menerima paket pembayaran gaji selama empat bulan dan asuransi kesehatan selama satu tahun.
Ada pun keputusan tersebut diambil dalam rapat yang dilakukan pada Selasa (5/5). Sejak akhir Maret, Airbnb sudah menghentikan semua kegiatan pemasaran untuk menghemat sebanyak 800 juta dolar AS pada 2020.
Perusahaan juga memberi tahu pekerja bahwa pihaknya tidak akan memberikan gaji selama enam bulan ke depan sementara eksekutif tinggi akan mengambil potongan 50 persen.
Selain Airbnb, pandemik Covid-19 juga sudah meluluhlantahkan industri penerbangan dan pariwisata. Banyak maskapai dan agen perjalanan yang tidak dapat beroperasi pada akhirnya terpaksa untuk memangkas para karyawan.
Data dari Universitas Johns Hopkins pada Rabu (6/5) menunjukkan, virus corona baru telah menginfeksi lebih dari tiga setengah juta orang di seluruh dunia dengan lebih dari 250 ribu orang meninggal.
- KAI Palembang Catat Lonjakan Penumpang 30 Persen Selama Libur Panjang
- Pemerintah Pastikan Tidak Ada Kenaikan Harga Gas LPG 3 Kg
- Pameran Indonesia-Mesir Raup Transaksi Rp4,48 Miliar