Palembang Tetap Akan Terapkan Sekolah Tatap Muka 12 Juli

Ilustrasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM). (Ist/Rmolsumsel.id)
Ilustrasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM). (Ist/Rmolsumsel.id)

Dinas Pendidikan (Disdik) Palembang berencana untuk menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Palembang pada 12 Juli mendatang.


Kepala Disdik Palembang, Zulinto mengatakan, mau tidak mau dan suka tidak suka, pihaknya akan tetap menerapkan PTM dengan berdasarkan instruksi Menteri Pendidikan. Dia mengakui, kondisi Covid-19 di Palembang saat ini mengalami tren peningkatan. Karena itu, pihaknya akan melakukan rapat kembali dengan Wali Kota Palembang dan gugus tugas untuk meminta saran.

"Kami akan lapor dulu dengan Wali Kota dan bagaimana saran beliau serta saran dari gugus tugas terkait pelaksanaan PTM 12 Juli mendatang," katanya, Kamis (24/6).

Menurutnya, sejauh ini persiapan PTM sudah dilaksanakan. Pihaknya juga telah melakukan sosialisasi serta menyampaikan dengan kepala sekolah terkait protokol kesehatan (Prokes) yang harus dipatuhi. Seperti, isis siswa yang masuk ke sekolah dibagi per tiga shift. Dimana, masing-masing shift belajar selama dua jam.

Jika, nantinya Wali Kota Palembang dan gugus tugas setuju. Maka, pihaknya akan menerapkan PTM ini secara terbatas. Telah ditunjuk beberapa sekolah sebagai rekomendasi untuk dibuka lebih awal seperti SMPN 1, SMPN 17, serta beberapa SMPN dan Sekolah Dasar (SD).

"Tidak semua sekolah, yang saya rekomendasikan. Jika dilaksanakan, dipastikan ada 24 SMP dari 60 SMP yang akan terapkan PTM. Kemudian, untuk SD dibuka tiga SD di setiap kecamatannya. Termasuk sekolah di pinggiran, karena sekolah ini kontak di sana tidak terlalu banyak," ujarnya.

Menjelang dibukanya PTM ini, di minggu awal Juli pihaknya akan melakukan evaluasi dan kroscek di sekolah yang telah ditunjuk untuk melihat progres persiapannya. Jika nantinya telah berjalan dan tidak ada masalah, maka Agustus akan ditambah lagi sekolahan tersebut.

"Tetap akan dievaluasi, jika terjadi permasalahan maka PTM akan dihentikan dan dikembalikan ke Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)," imbuh Zulinto.

Dia menambahkan, sejauh ini desakan orangtua ada dua macam yaitu meminta untuk diterapkannya PTM. Kemudian ada juga untuk menunda PTM karena masih khawatir. Ketua PGRI ini mengaku apapun desakan orangtua, maka pihaknya tentu akan mengakomodir semuanya.

"Jadi kalau orangtuanya tidak mau maka silakan saja, tidak masalah tetap mengikuti PJJ. Tapi, kalau mau anaknya mengikuti PTM maka orangtua juga harus menandatangani surat pernyataan. Jadi sekarang ini PTM dan PJJ akan sama-sama diterapkan," jelas dia.

Terkait vaksinasi, sejauh ini sudah sekitar 16 ribu guru di Palembang yang telah divaksinasi dan semua berjalan tidak ada kendala. Bahkan, hingga saat ini vaksinasi masih dilakukan. "Vaksinasi ini sudah hampir beberapa bulan terakhir, kemungkinan guru di Palembang sudah divaksin semua," tutupnya.