Paket Obat Gratis Pasien Isoman Disarankan Harus Tepat Sasaran

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. (Ist/net)
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. (Ist/net)

Pemerintah memutuskan untuk membagikan paket obat dan vitamin gratis kepada masyarakat yang terpapar virus korona dan melakukan isolasi mandiri (isoman).


Langkah ini diapresiasi oleh Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. Menurutnya, pembagian tersebut akan sangat membantu pasien isoman di tengah kelangkaan obat yang terjadi saat ini.

”Namun begitu, pembagian obat gratis itu perlu dibarengi dengan pengawasan yang ketat dan berlapis sampai ke desa-desa,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (18/7).

Tujuannya, jelas Lestari, agar bantuan tidak diselewengkan oleh pihak tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan kondisi pandemi untuk meraup keuntungan pribadi dan kelompok. Ia mengingatkan, berbagai kasus penyelewengan terkait dengan penanganan covid-19 yang terjadi selama ini hendaknya menjadi pelajaran bagi semua pihak. “Jangan sampai terulang dalam pelaksanaan pembagian paket obat gratis ini," katanya.

Politisi Partai Nasdem ini mengatakan, salah satu potensi penyelewengan yang perlu mendapatkan perhatian dan pengawasan khusus, yakni jangan sampai paket obat gratis itu diperjualbelikan. Dia khawatir karena saat ini permintaan terhadap obat-obatan untuk mengatasi virus korona sedang melambung tinggi.

"Permintaan yang tinggi bisa menggoda para petugas di lapangan untuk mengubah paket gratis tersebut menjadi berbayar, atau mengalihkan obat gratis untuk dijual melalui toko-toko obat," ujarnya.

Segala potensi kecurangan, lanjut anggota Komisi X DPR dari Fraksi Partai NasDem itu, perlu dicegah sejak dini agar tujuan mulia untuk membantu pasien isoman benar-benar tepat sasaran. "Obat gratis tidak boleh jatuh ke tangan pihak yang tak berhak mendapatkannya," tegas Lestari.

Diketahui, mulai 15 Juli 2021, pemerintah membagikan sebanyak 300 ribu paket obat gratis untuk pasien isoman di Jawa dan Bali. Selanjutnya, 300 ribu paket berikutnya akan dibagikan di luar Jawa.

Terdapat tiga jenis paket vitamin dan obat yang dibagikan untuk pemakaian selama tujuh hari. Paket 1, untuk warga dengan hasil tes swab PCR positif tanpa gejala atau OTG. Paket 2, untuk yang hasil tes swab PCR positif disertai keluhan panas dan kehilangan penciuman.

Lalu paket 3, untuk warga dengan PCR positif Covid-19 disertai keluhan panas dan batuk kering. Paket 3 membutuhkan konsultasi dan resep dokter.