Oknum Dokter yang Cabuli Istri Pasien Dipecat, RS Bunda Medika Jakabaring Beri Penjelasan

Ilustrasi Pelecehan seksual. (ist/net)
Ilustrasi Pelecehan seksual. (ist/net)

RS Bunda Medika Jakabaring akhirnya angkat bicara terkait oknum dokter ortopedi yang dilaporkan ke polisi.


Diketahui, jika dokter berinisial MY ini merupakan dokter di RS BMJ. Kini, Pihak rumah sakit memberikan klarifikasi atas dugaan kasus tersebut.

"Korban ini diduga bukan pasien RS BMJ, yang bersangkutan adalah istri dari pasien RS BMJ," kata Humas RS Bunda Medika Jakabaring, Liza saat dikonfirmasi, Rabu (28/2).

Dia mengakui, jika pihak korban dikabarkan telah melaporkan kasus tersebut ke Polda Sumsel. Pihaknya tentu menghormati dan menyerahkan kasus tersebut ke pihak kepolisian Polda SUmsel.

Saat ini, terduga pelaku yaitu oknum dokter MY ini juga telah dilakukan pemberhentian, dan saat ini tidak lagi melakukan praktek di RS BMJ.

"Kami mempersilahkan konfirmasi lebih lanjut kepada Polda Sumsel terkait perkembangan kasus ini," pungkasnya. 

Sebelumnya, Polda Sumsel menerima laporan dugaan pelecehan yang dilakukan oknum dokter spesialis Ortopedi berinisial M di salah satu rumah sakit swasta di Palembang

Korban berinisial TAF (22) diketahui pasien terduga pelaku. Perbuatan tak senonoh tersebut terjadi pada Rabu (20/12/2023) lalu sekitar pukul 22.30 WIB dan dilaporkan ke Polda Sumsel keesokan harinya.

Saat kejadian korban inisial TAF hendak menemani sang suami yang sedang berobat ke rumah sakit dengan dokter inisial MY.

Kemudian terlapor MY menawarkan simulasi penyuntikan syaraf kepada korban dan suaminya.

Terlapor menyampaikan jika itu adalah suntik vitamin, kemudian setelah pelapor alias korban disuntik ia malah merasakan pusing.

Saat sudah setengah sadar ia melihat jika terlapor sudah membuka pakaian dan berbuat asusila terhadap korban.

Kasubdit PPA Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Riswidiati Anggraini membenarkan adanya laporan tersebut.

“Laporan masih proses lidik, rencana mau gelar," ujar Riswidiati saat dikonfirmasi, Selasa (27/2/2024).

Sejauh ini pihaknya telah meminta keterangan sejumlah saksi dan korban untuk proses penyelidikan.

"Ada 7 saksi yang diperiksa," katanya.