Belum semua masyarakat Indonesia mampu mendisiplinkan diri, untuk melaksanakan protol kesehatan dengan baik. Karena itu kasus terinfeksi virus corona disease 2019 (Covid-19) terus bertambah.
- Kasus Omicron di Indonesia Jadi Delapan Orang
- Update Covid-19 di Palembang, Dinkes Catat 129 Kasus Konfirmasi baru
- Konfirmasi Positif Covid-19 di Palembang Melonjak 793 Orang
Baca Juga
Sehubungan itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto memaparkan cara virus asal Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China ini berkembang biak, dan juga menyakiti tubuh orang-orang yang terinfeksi.
"Covid-19 mampu berkembangbiak dengan cara memecah diri, mereplika diri sendiri dan seringkali bermutasi," ungkap Achmad Yurianto dalam jumpa pers di Gedung Graha BNPB, Matraman, Jakarta Timur, Senin (13/4/2020).
Dengan cara-cara yang seperti itu, dijelaskan Achmad Yurianto, pola penularan di tengah masyarakat semakin tinggi potensinya. Di samping itu, banyak orang tanpa gejala (OTG) yang masih beraktivitas di luar rumah, juga menjadi penyebab perkembangbiakan Covid-19 semakin melebar.
"Oleh karena itu ini sangat rentan apabila orang tidak patuh untuk tetap tinggal di rumah, dan berpotensi terpapar berulang-ulang oleh pembawa virus yang lain," tegas Achmad Yurianto.
Lebih lanjut, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemneterian Kesehatan ini menggambarkan cara virus corona menyakiti orang-oramg yang sudah terjangkit. Orang yang sudah terpapar atau terinfeksi akan mengalami gangguan klinis yang semakin parah dari hari ke hari.
"Secara klinis, gambaran viral load jumlah virus yang masuk ke dalam tubuh ini akan berpengaruh terhadap gambaran keluhan klinisnya. Semakin banyak virus yang masuk ke dalam tubuh kita maka akan semakin berat gejala fisik yang muncul," jelasnya.
Dengan melihat hal ini, Achmad Yurianto meminta masyarakat untuk menaati kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dan juga imbauan-imbauan pemerintah yang terkait.
"Kita sudah menyaksikan penyebaran virus Covid-19 sejak beberapa minggu terakhir ini. Demikian cepat, demikian banyak. Ini adalah gambaran nyata bahwa memang aktivitas sosial kita belum kita batasi dengan baik," katanya.
"Oleh karena itu, mari bersama-sama kita pahami, kita harus sadar bahwa di antara keluarga, masyarakat, ada kelompok yang rentan," pungkasnya.[ida]
- Di China, Jumlah Kematian Akibat Virus Corona Mencapai 1.662
- Oksigen dan Tempat Tidur di RSMH Diklaim Aman Sampai Tiga Bulan Kedepan
- Negara Ikut Pusing, Halima Lahirkan Bayi Kembar Sembilan