Obat Ilegal Marak Dijual di Toko Online, Pengawasan Dipandang BPOM Masih Lemah

Ilustrasi (istimewa/rmolsumsel.id)
Ilustrasi (istimewa/rmolsumsel.id)

Proses pengawasan peredaran obat ilegal yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dipandang masih lemah. Pasalnya, hingga kini penjualan obat ilegal masih saja marak di toko online. 


"Ini menandakan regulasi dan pengawasan yang masih lemah. Kami berharap, walau BPOM dalam tahun ke tahun memiliki data penindakan produk yang ilegal, tapi juga program penindakan yang solutif terkait hal ini, serta bukan hanya soal penindakan, pencegahannya pun harus dibuat programnya agar semua masyarakat bisa saling mengawasi,” kata anggota Komisi IX DPR RI, Fraksi PKS, Alifudin dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (17/6).

Dia mengatakan, dibanding proses penindakan, program pencegahan yang konkret harus dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya penjualan tidak resmi, termasuk di platform digital.

“Oke sudah ada data produk yang sudah ditindak oleh BPOM, tapi harus ada program pencegahan dan penindakan yang tegas,” ucapnya.

Politisi PKS ini juga meminta agar BPOM berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan jasa seperti marketplace, karena diduga banyak penjualan obat juat ilegal di toko online.

"Kita ini sekarang sudah zaman digital, sudah ada polisi cyber, BSSN, seharusnya kolaborasi, dan juga jangan hanya program penindakannya, harus ada program pencegahan yang spesifik untuk masalah ini,”