Setelah mengamati lama, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dianggap sebagai institusi yang paling sulit untuk dilakukan perbaikan sistem.
- Ambil Formulir di 7 Parpol, Iwan Hermawan dan Faisal Ranopa Serius Maju di Pilkada OKU Selatan
- Didamprat PDIP, KPU Minta Maaf Wacana Memajukan Pilkada 2024 jadi Kontroversi
- Panglima TNI Imbau Purnawirawan yang Jadi Timses Capres Tidak Menarik Prajurit Aktif
Baca Juga
Hal itu disampaikan oleh mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan yang sekarang menjadi Satgassus Pencegahan Korupsi Mabes Polri dalam perbincangannya dengan mantan Komisioner KPK Bambang Widjojanto (BW) di kanal YouTube Bambang Widjojanto berjudul "Bea Cukai Paling Sulit Diajak Perbaikan" pada Minggu (26/3).
Novel mengaku sudah melakukan upaya perbaikan sistem di Bea Cukai. Bahkan, perbaikan ia lakukan perbaikan dengan beberapa temannya saat menjabat di KPK.
"Tapi memang bea cukai ini dari semua kementerian/lembaga mereka yang paling resisten lah, paling sulit untuk diajak perbaikan. Saya juga enggak tahu kenapa sebabnya," ujar Novel seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Minggu sore (26/3).
Novel melihat, ditemukan adanya pola-pola tertentu untuk mengelabuhi. Sehingga, harus segera dilakukan perbaikan dengan sistematis agar potensi-potensi tersebut tidak terjadi lagi.
"Bea cukai ini kalau tidak melakukan tugasnya dengan benar, bukan sekadar potensi pendapatan negara yang hilang, tapi yang lebih berat lagi adalah industri dalam negeri yang bisa hancur," pungkas Novel.
- KPK Segera Ungkap Dugaan Gratifikasi di Ditjen Pajak Kemenkeu
- Kemenkeu Puji Kontribusi PLN dalam Peningkatan Pendapatan Negara
- Kejar Tagihan, Kemenkeu Anggarkan Rp10,25 Miliar untuk Satgas BLBI 2025