Nikmatnya Kuah Cue Kuliner Legendaris Aceh

Kuah Cue khas Provinsi Aceh. (ist/rmolsumsel.id)
Kuah Cue khas Provinsi Aceh. (ist/rmolsumsel.id)

Provinsi Aceh memang terkenal dengan kopi dan cita rasa mie, hingga kuliner unggulan lainnya. Ragam kuliner lainnya juga bisa ditemui di Tanah Rencong.


Tanahnya yang subur, ditumbuhi banyak rempah. Hasil alam melimpah bertabur Rejeki yang dapat dinikmati oleh setiap masyarakat. 

Di Barat Selatan, tepatnya dibawah kaki Gunung Gurute, anda dapat mencoba “Kuah Cue”. Kuliner ini merupakan sajian turun temurun sejak zaman dulu. 

Berbahan dasar Cue (jenis keong sungai yang bisa dimakan), Kuah Cue saat proses pemasaknya membutuhkan waktu yang lama. Mulai dari seorang pekerja yang membersihkan keong, mencuci hingga meracik bumbunya. 

Kuah Cue biasanya dimasak berbarengan dengan sayur mayur lainnya. Seperti melinjo, pepaya muda, daun singkong, hingga jenis sayur lainnya yang disatukan. 

Pada prosesnya, Cue lebih dulu dimasukkan kedalam belanga besar lalu dibumbui dan ditambahkan santan cair ke dalamnya. Saat sudah mendidih barulah sayur mayur dimasukkan. 

Menunggu beberapa menit kemudian, Kuah Cue sudah siap untuk disajikan. Para penjual dirumah makan menghidangkan dalam sebuah tempat lauk besar, kemudian para penikmatnya bisa mencicipi sepuas hati. 

Menikmati kuah Cue bisa disantap dengan nasi dan lauk pauk lainnya, cue bisa dinikati dengan cara dihisap dari mulutnya. Meski sudah ada sejak zaman dulu, Kuah Cue tidak pernah lekang dihisap zaman. 

Para penikmatnya tidak pernah punah, meski terkesan sedikit ribet saat dinikmati. Seperti yang diakui Maila (26), salah satu langganan kuah Cue asal Nagan Raya. Dirinya mengaku sebelum beranjak dari Nagan Raya menuju Banda Aceh, Maila memilih mampir sebentar untuk sekedar mencicipi kuah Cue. 

“Rasanya unik, apalagi sensasinya. Saat isian dari Cue ini masuk ke mulut seperti ada kepuasan tersendiri,” kata Maila kepada Kantor Berita RMOLAceh, pekan lalu. 

Maila mengakui selain harganya yang terjangkau, kuah Cue juga kaya akan nutrisi karena di dalamnya terdapat banyak sayuran, sementara Cue sendiri juga tinggi dengan proteinnya. 

Menurutnya, kuliner kuah Cue ini mesti menjadi perhatian khusus pemerintah. Sebagaimana kuliner lainnya di Aceh seperti kuliner memek dari Simeulue yang dinobatkan jadi warisan budaya. 

Bagi pembaca yang ingin menikmati kuah Cue, anda dapat bergerak dari Banda Aceh menggunakan mobil dan sepeda motor. Perjalanan membutuhkan waktu kurang lebih tiga jam. 

Anda tidak perlu merasa bosan karena sepanjang perjalanan mata akan dimanjakan dengan bukit barisan, indahnya lautan hingga tenangnya penggunungan Kulu, gunung Paro hingga gunung Gurute. 

Di bawah Gunung Gurute anda dapat menjumpai banyak rumah makan yang menjual kuah Cue. Kuah tersebut bisa dinikmati sendirian maupun bersama keluarga.