Paralayang di Bukit Gatan: Tempat Terbang dan Menyatu dengan Alam Musi Rawas

Paralayang di Bukit Gatan/ist
Paralayang di Bukit Gatan/ist

Di antara hamparan hijau dan lembah yang membentang di Sumatera Selatan, terdapat sebuah tempat tersembunyi yang disebut Puncak Bukit Gatan. 


Berlokasi di Desa Sukorejo, Kecamatan STL Ulu Terawas, Kabupaten Musi Rawas, bukit ini telah dikenal sebagai "negeri di atas awan." 

Lanskap yang menakjubkan dengan kabut lembut yang menyelimuti puncaknya menjadikan tempat ini salah satu destinasi wisata yang mengundang decak kagum. 

Namun, daya tarik Bukit Gatan kini tak hanya pada panoramanya—tempat ini juga telah resmi menjadi lokasi favorit bagi para pecinta olahraga ekstrem, khususnya paralayang.

Baru-baru ini, Bukit Gatan kembali ramai dengan aksi para atlet paralayang yang menjadikan lokasi ini sebagai tempat latihan. "Kami buka kembali tempat ini setelah sempat vakum beberapa waktu lalu," ungkap Dedi Irawan, pengelola Kawasan Usaha Pariwisata Sukorejo (KUPS) Bukit Gatan. 

"Anginnya mendukung, pemandangannya indah, semuanya cocok untuk paralayang," tambahnya

Bukit Gatan bukan sekadar lokasi latihan paralayang. Dengan ketinggian yang memberikan sudut pandang luas, bukit ini menawarkan sensasi terbang di antara awan yang menjadi magnet bagi para penggiat olahraga paralayang. 

Pada Minggu, 27 Oktober 2024, sejumlah atlet nasional berkumpul untuk kembali merasakan adrenalin yang memacu di sini. Sebanyak tujuh atlet dari berbagai daerah, terutama Lahat dan Sekayu, hadir untuk uji coba terbang. Beberapa bahkan adalah atlet nasional yang tak asing lagi di dunia paralayang.

"Di Musi Rawas sekarang sudah ada spot paralayang yang menarik. Dengan pemandangan yang luar biasa ini, terbang rasanya lebih menyenangkan," kata Edi, salah seorang atlet.

Untuk mencapai puncak Bukit Gatan, para atlet harus menempuh perjalanan sekitar satu jam dari desa terdekat, melalui jalur menanjak yang menantang. Namun, semua upaya itu terbayar tuntas saat mereka akhirnya tiba di puncak, disambut oleh angin yang seolah memanggil mereka untuk terbang.

Satu per satu, para atlet melakukan persiapan, mengecek kondisi angin, dan merasakan ketegangan yang melingkupi udara sebelum terjun ke langit. “Pagi ini, angin sangat mendukung, jadi kami bisa mulai terbang sekitar jam 10 atau 11,” ujar Edi. 

Sesi latihan kali ini memang menjadi spesial, karena angin cukup stabil sehingga memungkinkan mereka melayang di udara hingga satu jam penuh.

Dari ketinggian, para atlet dapat melihat hamparan sawah dan lembah hijau di bawah mereka. "Saat terbang di sini, ada sensasi yang berbeda. Bukit Gatan seperti menyajikan perasaan tenang sekaligus menegangkan," kata Edi. 

Pendaratan mereka berlangsung mulus di area persawahan Desa Sukorejo, diiringi senyum puas yang menggambarkan kepuasan setelah terbang bebas.

Dedi, selaku pengelola, berharap bahwa olahraga paralayang dapat menjadi daya tarik baru bagi Bukit Gatan dan memikat lebih banyak pengunjung. "Kalau semakin banyak orang yang datang ke sini, mungkin ada perhatian lebih dari pemerintah untuk memperbaiki akses jalan," harap Dedi.

Ia percaya, Bukit Gatan dapat berkembang sebagai salah satu destinasi wisata andalan di Sumatera Selatan, dengan daya tarik yang menawarkan keindahan alam sekaligus adrenalin.

Meski jalur menuju puncak masih terjal dan membutuhkan usaha lebih, kecantikan Bukit Gatan dan potensi yang tersimpan di baliknya membuat tempat ini layak untuk terus diperkenalkan. 

Kini, Bukit Gatan bukan hanya menjadi tempat bersantai menikmati pemandangan alam, tetapi juga rumah bagi para atlet paralayang yang mencari tantangan dan sensasi terbang di negeri di atas awan.