Manuver politik Partai Nasdem belakangan hari ini mengundang perhatian publik. Pasalnya, meski sudah mengusung Anies Baswedan dan didukung oleh Partai Demokrat dan PKS, masih saja dilakukan komunikasi ke partai politik lain.
- Kehadiran Presiden Joko Widodo Disambut Teriakan Nama Anies Baswedan di Kongres Nasdem
- Nasdem dan PPP Resmi Dukung Pasangan Luber di Pilkada Pagar Alam
- Nasdem Resmi Keluarkan Dukungan HDCU di Pilgub Sumsel
Baca Juga
Menurut pengamat politik Citra Institute, Efriza, gelagat politik dua kaki dilakukan Nasdem dengan cara Ketua Umumnya, Surya Paloh pada pekan lalu mendatangi Presiden Joko Widodo, dan di hari dan tempat yang berbeda sejumlah elite Nasdem mengunjungi sekretariat bersama (Sekber) Gerindra PKB.
"Nasdem sedang memainkan drama semata, tujuannya ingin dapatkan dua hal," ujar Efriza kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (31/1).
Dalam bacaannya, Efriza melihat Nasdem tengah mendayung sembari melewati dua pulau sekaligus jelang Pemilu Serentak 2024 yang terhitung tinggal sekitar 12 bulan lagi digelar.
"Nasdem tetap akan mengusung Anies. Disamping ingin tetap mempertahankan kursi menteri," tuturnya.
Dari perkembangan politik yang mengemuka sekarang ini, Efriza tidak bisa memungkiri bahwa posisi Nasdem sudah dalam keadaan terdesak usai mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebagai capres 2024.
Salah satu bentuk desakan atas pilihan politik Nasdem adalah munculnya isu reshuffle oleh Presiden Jokowi, dimana disebut-sebut sejumlah menteri dari parpol yang dipimpin Surya Paloh itu akan ditendang keluar kabinet.
Akan tetapi, Efriza menduga Nasdem tengah memainkan satu taktik politik guna mempertahankan posisinya di masa sebelum pemilu ini dengan tetap mendukung pemerintahan Presiden Jokowi, tapi dengan tetap menjalankan arah politiknya untuk Pilpres dan Pileg 2024.
"Manuver Nasdem saat ini, hanya untuk menaikkan elektabilitas Nasdem. Juga menaikkan elektabilitas Anies. Sebab, Nasdem berharap Anies menjadi sosok yang amat diharapkan oleh publik," demikian Efriza menambahkan.
- Pertemuan Prabowo-Megawati Tak Perlu Didorong-dorong
- Unggul dalam Survei Pilpres, Saham Trump Ikut Terkerek Naik
- Diledek Pengganguran, Anies Hanya Tertawa