Resmi sudah. Jabatan Ketua Umum Partai Demokrat dipegang oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Kendati demikian, mantan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) takkan begitu saja meninggalkan partai besutannya itu.
SBY tampaknya belum mau melepas putra sulungnya bekerja sendirian sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Karena itu, SBY digadang-gadang akan menjabat sebagai Dewan Kehormatan Partai Demokrat.
- Tawarkan 3 Gagasan Pembangunan Ekonomi, AHY Ajak Parpol Bersatu
- Verifikasi Ulang Prima Lanjut, Bawaslu: Tak Mungkin Kita Anulir
- KPI Dukung Langkah Dua Anggota DPD RI, Gugat Presidential Threshold ke Mahkamah Konstitusi
Baca Juga
Lewat pidato terakhirnya sebagai ketua umum, SBY seakan memberi sinyal tidak akan keluar dari partai yang didirikannya 18 tahun lalu itu.
“Sebenarnya, ketika para pemimpin baru itu datang, pemimpin-pemimpin lama tidaklah pergi. Kami-kami akan tetap di sini dan berjuang bersama,” ujar SBY di Kongres V Partai Demokrat, JCC Senayan, Jakarta, Minggu (15/3).
Dia menerangkan Partai Demokrat akan mengalami regenerasi dengan munculnya ketua umum baru pengganti dirinya. Menurutnya, sosok pemimpin baru ini akan membuat masa depan Demokrat lebih cerah.
“Setelah Kongres Partai Demokrat Tahun 2020 ini, kita akan memiliki Dewan Pimpinan Partai yang baru. Saya punya keyakinan yang tinggi, di tangan para pemimpin baru nanti, masa depan Partai Demokrat akan makin cerah,” katanya.
Dalam Kongres V, Agus Harimurti Yudhoyono yang tidak lain putera sulung SBY terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum. Baca Juga AHY Terpilih Diam-diam, Hinca Panjaitan: Demokrasi Tidak Harus Hingar Bingar Lanjut SBY, AHY akan mengemban tugas besar partai selama lima tahun di tengah ancaman global yang tengah terjadi saat ini.
“Mereka yang akan mengemban tugas besar 5 tahun ke depan,” tandasnya.[ida]
- Komisioner KPU dan Bawaslu Musi Rawas Jalani Sidang Etik, Terkait Seleksi Anggota PPS Pilkada
- Soal Korupsi PT SMS, Politisi Nasdem Ini Minta Kedepankan Asas Praduga Tak Bersalah
- Koalisi Perubahan Belum Sepakat Soal Nama Capres-Cawapres