Momentum Harkitnas, Wali Kota Ratu Dewa Dorong Kebangkitan Budaya Lokal Palembang 

Wali Kota Palembang, Ratu Dewa. (ist/rmolsumsel.id)
Wali Kota Palembang, Ratu Dewa. (ist/rmolsumsel.id)

Wali Kota Palembang Ratu Dewa menyerukan pentingnya membangkitkan budaya lokal sebagai bagian dari semangat kebangkitan nasional di tengah derasnya arus globalisasi dan kemajuan teknologi.


Seruan itu disampaikannya saat memimpin upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117 di halaman Sekretariat Daerah Palembang, Selasa (20/5/2025). Turut hadir Wakil Wali Kota Prima Salam, Sekda Aprizal Hasyim, unsur Forkompinda, para kepala OPD, dan pelajar dari berbagai sekolah.

“Palembang adalah kota bersejarah dengan warisan budaya yang kaya. Momentum Harkitnas ini harus kita jadikan refleksi bersama untuk menjaga dan mengembangkan budaya lokal sebagai identitas dan kekuatan kita dalam membangun daerah,” kata Dewa dalam sambutannya.

Menurutnya, kebangkitan nasional bukan hanya bicara soal ekonomi dan teknologi, melainkan juga tentang keberanian melestarikan jati diri bangsa melalui bahasa, kesenian, tradisi, hingga nilai-nilai kearifan lokal.

Ia menegaskan bahwa visi-misi kepemimpinan Ratu Dewa - Prima Salam (RDPS) menempatkan pelestarian budaya sebagai salah satu pilar pembangunan berkelanjutan Kota Palembang.

“Selama ini kita terlalu sering memaknai kemajuan hanya dari sisi pembangunan fisik. Padahal, kekayaan budaya kita adalah aset strategis yang tak ternilai,” lanjutnya.

Dalam sambutan Menteri Komunikasi dan Digital RI yang dibacakan oleh Ratu Dewa, disebutkan pula bahwa kebangkitan nasional saat ini menuntut masyarakat untuk berani menghadapi tantangan zaman—termasuk disrupsi teknologi dan ancaman terhadap kedaulatan digital.

Namun Ratu Dewa menekankan, di tengah tantangan tersebut, menjaga akar budaya adalah langkah penting untuk memastikan Palembang tidak kehilangan arah di era modernisasi.

“Kalau bukan kita yang melestarikan, siapa lagi? Momentum Harkitnas ini harus menjadi titik balik untuk menggairahkan kembali budaya kita—mulai dari rumah, sekolah, hingga ruang publik,” tegasnya.