Mahkamah Konstitusi (MK) diharapkan dapat konsisten dengan keputusannya pada 2008, yang mengubah sistem proporsional tertutup menjadi terbuka.
- Baru 5 Hari Dibuka, Sudah 1.200 Orang Daftar PPS Pemilu di Palembang
- Pemilu Ditunda Usai Putusan PN Jakpus, Prabowo Subianto: Saya Kira Sangat Sangat Kurang Arif
- Survei SMRC: Walau Sempat Turun, Elektabilitas Ganjar Pranowo Kembali Menguat
Baca Juga
Permintaan itu disampaikan Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW), yang mendorong sistem proporsional terbuka atau coblos caleg tetap dipakai pada Pemilu 2024.
"Saya mendukung MK konsisten dengan keputusannya. Keputusan MK itu sesuai dengan konstitusi bersifat final dan mengikat. Dan MK pada tahun 2008 sudah membuat keputusan, mengubah sistem tertutup ke terbuka. Keputusan itu masih berlaku," ucap HNW di Jakarta, Senin (13/2).
HNW merasa heran MK menyidangkan kembali sistem pemilu. Menurut dia, seharusnya MK mempertanyakan legal standing kepada pihak yang mengajukan gugatan.
"Harusnya kalau itu ditanyakan, ini enggak bisa disidangkan, mengapa? Karena yang mempunyai legal standing adalah partai politik, karena parpol lah peserta pemilu. Individu enggak mempunyai legal standing di sini," jelasnya.
Untuk itu, HNW meminta MK konsisten. Sehingga sistem proporsional terbuka tetap digunakan pada Pemilu 2024.
"Sekali lagi saya berpendapat, sebaiknya MK konsisten saja dengan keputusannya sendiri. Dan keputusan MK itu masih berlaku, bersifat final sangat mengikat," tutupnya.
- Lion Air akan Terbangkan Jemaah Haji 2025
- KSPSI: Perppu Cipta Kerja Jadi Bukti Presiden Lebih Berkhidmat pada Kepentingan Oligarki
- Masa Jabatan Akan Habis, Anies Baswedan Mulai Pamitan ke Masyarakat Internasional di Jakarta