Ketua Komite Independen Batak, Togar Aruan, sudah menyampaikan permohonan maaf atas pernyataannya yang viral beberapa hari belakangan ini berisi ancaman “perang”.
- Peduli Korban Cianjur, Pemkab Muba Serahkan Bantuan Uang Tunai dan Alat Kesehatan
- IKA FH Unsri Minta Pemerintah Cabut Izin Perusahaan yang Sebabkan Karhutla
- Polres Muba Salurkan Lima Ton Beras ke Masyarakat
Baca Juga
Dalam video terakhir yang viral beberapa saat lalu, Togar Aruan mengatakan, dia menyampaikan klarifikasi demi menghormati saudara kami umat Muslim yang sedang menjalani ibadah puasa, dan demi menghormati bulan suci Ramadhan.
Dikatakan oleh Togar Aruan, pernyataan dalam video sebelumnya dia sampaikan untuk meredam kemarahan elemen masyarakat atas apa yang disebutnya sebagai persekusi terhadap seorang ibu saat Front Pembela Islam (FPI) hendak menutup lapo atau warung tuak di Batang Kuis, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Ditambahkan oleh Togar bahwa pernyataannya itu terbukti dapat meredam teman-temannya. Adapun mengenai kata “perang” yang ada di dalam pernyataanya itu, Togar mengatakan, tidak punya sedikitpun niat untuk menantang perang.
“Dalam video tersebut ada terselip kata-kata perang. Kami sampaikan dengan sejujurnya itu bukanlah arti secara fisik. Kami tidak punya niat sedikit pun untuk melakukan kontak fisik dengan kawan-kawan FPI. Itu jauh dari tujuan kami,” ujar Togar Aruan lagi.
“Dalam kesempatan kami mohon maaf pada saudara kami umat Muslim dari hati kami yang tulus. Mungkin terganggu dalam beberapa hari belakangan ini, yang sebenarnya tidak tidak terjadi di bulan suci Ramadhan ini,” demikian Togar.
Berbeda dengan pada video pertama, dalam video kedua ini Togar Aruan menyampaikan pernyataan sambil duduk, dengan sebuah bendera merah putih di sisi kanan meja. Nada suaranya juga tidak seperti dalam video pertama, kini jauh lebih tenang.
Dalam video itu juga terdengar suara azan yang sedang mengalun. Video pertama Togar Aruan telah memancing kemarahan dan protes dari berbagai kalangan. Tidak hanya dari anggota FPI dan umat Muslim di Sumatera Utara. Masyarakat Sumatera Utara secara umum terganggu dengan pernyataan Togar Aruan yang dinilai dapat mengganggu keharmonisan antar umat beragama yang merupakan salah satu karakter masyarakat Sumatera Utara. [ida]
- Mulai 28 April Mobil Angkutan Barang Dilarang Melintas di Jalan Lintas
- Kapolda Terjunkan Pasukan Brimob Untuk Atasi Karhutla
- Bantu Korban Kebakaran, Ini yang Dilakukan KNPI PALI