Minta Kotak Suara Dibuka dan Dihitung Ulang, Massa Bakar Ban hingga Blokir Jalinsum di Muratara

Warga Muratara melakukan aksi demo meminta penghitungan ulang di tiga Desa. (Handout)
Warga Muratara melakukan aksi demo meminta penghitungan ulang di tiga Desa. (Handout)

Ratusan orang yang tergabung dalam masyarakat Karang Jaya memblokir akses Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) lantaran meminta surat suara untuk Caleg dibuka dan dihitung ulang karena menduga telah terjadi dugaan kecurangan.


Informasi dihimpun, massa ini semula melakukan aksi demo dengan mendatangi kantor Camat  kantor Camat Karang Jaya, Kabupaten Muratara, Sabtu (17/2).

Namun, lantaran tuntutan tidak dipenuhi massa pun melakukan aksi anarkis dengan membakar ban serta memblokir jalinsum.

Koordinator Lapangan Masyarakat Karang Jaya, Arimansya Eko Putra mengatakan, mereka meminta kotak suara Pemilu di tiga Desa yakni Desa Embacang, Embacang Baru dan Embacang Baru Ilir atau dikenal dengan sebutan Embacang Raya dihitung ulang.

"Kami menuntut agar membuka kotak suara untuk dihitung ulang, khususnya di Embacang Raya," kata Arimansa Eko Putra.

Eko menduga adanya dugaan kecurangan dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 di wilayah Kecamatan Karang Jaya. Sehingga, mereka menekankan tidak boleh ada pleno di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) sebelum kotak suara dibuka dan dihitung ulang di tiga desa tersebut.

"Permintaan kami buka kotak suara, hitung ulang, secara transparan, terbuka, sebelum pelaksanaan pleno di tingkat PPK. Kami punya bukti-buktinya bahwa patut diduga ada kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif, ada juga dugaan penyelenggara ikut bermain,”ujarnya.

Menurut Eko, semula mereka melakukan aksi damai di lokasi tersebut. Akan tetapi massa tersulut emosi dengan jawaban dari pihak PPK dan Panwascam Karang Jaya yang tidak bisa mereka terima.

Bahkan, massa mulai melakukan blokade Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di depan kantor Camat Karang Jaya karena tuntutan mereka tak dipenuhi.