Ditertibkan Berulang Kali, Pasar Pulo Mas di Empat Lawang Tetap Semrawut

Kawasan Pasar Pulo Masih terlihat semerawut padahal sudah sering ditertibkan oleh petugas gabungan dari Disperindag, Pol-PP dan lainnya. (Salim/RMOLSumsel.id)
Kawasan Pasar Pulo Masih terlihat semerawut padahal sudah sering ditertibkan oleh petugas gabungan dari Disperindag, Pol-PP dan lainnya. (Salim/RMOLSumsel.id)

Pasar Pulo Mas yang terletak di Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, masih saja menunjukkan kondisi yang semrawut dan tidak tertib. Padahal, petugas pasar dan Pol-PP sudah rutin melakukan penertiban dan penataan lapak pedagang kaki lima (PKL) di sana.


Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh pasar ini adalah tidak adanya lokasi parkir yang memadai. Akibatnya, banyak pengendara, khususnya mobil, yang parkir sembarangan di pinggir jalan atau di depan lapak PKL. Hal ini menyebabkan kemacetan dan kesulitan bagi pengendara lain yang ingin masuk ke dalam pasar.

Selain itu, lapak PKL juga tidak tertata dengan rapi dan mengganggu arus lalu lintas. Banyak PKL yang menempati trotoar, bahu jalan, atau bahkan badan jalan. Beberapa PKL juga menjajakan dagangannya di atas gerobak yang diparkir di sembarang tempat.

Tidak hanya itu, kendaraan yang masuk ke dalam pasar juga sering melanggar aturan lalu lintas, seperti masuk dari arah yang salah, berhenti di tempat yang tidak seharusnya. Hal ini menimbulkan potensi kemacetan parah.

Selain itu, sebelumnya lapak PKL di dekat jembatan sudah ditertibkan. Namun PKL banyak pindah ke arah kiri jalan masuk ke pasar. Lapak mereka berhadapan di kiri dan kanan, sehingga jalan trotoar sempit dan menjadi titik kemacetan.

"Dulu di kawasan yang banyak pohon jati itu, dijadikan parkir mobil. Tapi sekarang tidak bisa lagi. Terpaksa parkir di pangkal atau di dalam pasar cari tempat yang bisa untuk parkir," ujar Agus, salah satu pembeli, Sabtu (17/2).

Dia berharap, kawasan pasar Pulo Mas bisa tersentral dengan rapi dan ada lahan parkir yang memadai. Sehingga kendaraan tidak parkir sembarangan. Padahal lahan di Pulo Mas tersebut cukup luas dan banyak lahan yang belum dimanfaatkan.

Menurut Agus, kondisi Pasar Pulo Mas ini sudah berlangsung sejak lama dan belum ada perbaikan yang signifikan. Dulu lapak-lapak di pangkal dan atas jembatan, lalu ditertibkan dibuatkan lapak di dalam. Tapi tidak berlangsung lama.

Pedagang mulai pindah ke depan lagi dengan alasan, berjualan di dalam sepi pembeli. 

"Sudah sering ada razia dan penertiban, tapi masih saja begini. PKL yang ditertibkan hari ini, besok lusa sudah balik lagi. Parkir juga masih sembarangan. Harusnya ada tempat parkir khusus yang disediakan oleh pemerintah," ujarnya.

Jika ada lahan parkir yang memadai, bisa diambil tarif biaya parkir dan bisa menambah pemasukan pendapatan asli daerah (PAD). Karena di Pasar Pulo Mas ini hampir setiap hari ramai, karena merupakan pasar utama meskipun masih pasar tradisional.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Empat Lawang, HM Taufik melalui Kabid Perdagangan saat dikonfirmasi menjelaskan, terkait sudah banyak lapak PKL ke arah kiri jalan masuk ke pasar, memang diperbolehkan.

"Boleh tapi ada batasnya dan sudah ada peta pasar, mana yang diperbolehkan menggelar lapak dan mana yang tidak diperbolehkan. Di Peta kawasan pasar yang sudah di SK kan Bupati.