Aksi tolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Simpang Lima DPRD Sumsel masih terus berlanjut, Kamis sore (8/9).
- Guru Non ASN Menjerit, Harga Beras Mahal
- Ditunjuk jadi Pj Gubernur DKI, Heru Budi Masih Punya Catatan Kasus Dugaan Korupsi yang Belum Tuntas
- DPT Ditetapkan, Jumlah Pemilih Saat Pemilu 2024 di Pagar Alam 106.150 Orang
Baca Juga
Aksi yang sempat memanas ini berhasil diredam oleh pihak kepolisian yang berjaga. Bahkan tembakan gas air mata dan water canon sempat dilepaskan sebelum terjadi aksi dorong-dorongan diantara massa dan aparat.
Kendati demikian, ribuan massa yang terdiri dari Mahasiswa, Buruh, hingga Ojol tetap bertahan hingga Jalan POM IX Palembang. Mereka ngotot untuk meminta dibukakan kawat sebagai pembatas keamanan.
Ketua DPRD Sumsel Hj RA Anita Noeringhati dan sejumlah anggota DPRD Sumsel lainnya sempat menemui mahasiswa. Namun dirinya menyebut melepaskan pagar kawat berduri kewenangan polisi.
"Silahkan sampaikan aspirasi kalian nanti ibu teruskan ke pusat," kata Anita.
Hingga kini mahasiswa terus meminta agar kawat berduri disingkirkan. Saat ini perwakilan mahasiswa dan aparat masih bernegosiasi perihal aksi demo, massa menuntut agar kawat berduri dibuka agar bisa masuk ke depan gedung DPRD Sumsel.
- Nasdem Sumsel Tegaskan Tidak Akan Ada Kekosongan Kepemimpinan Meski Kadernya Tersangka Korupsi PMI
- Guru Besar Unair Kena Skakmat Said Didu, Begini Tweetnya
- KPU Tegaskan Objek Sengketa Proses Pemilu yang Bisa Diajukan Parpol adalah SK