MES Dorong Penerapan Inovasi Teknologi Digital Sasar Pasar Global

Ketua Dewan Pakar PP MES Perry Warjiyo. (Istimewa/rmolsumsel.id)
Ketua Dewan Pakar PP MES Perry Warjiyo. (Istimewa/rmolsumsel.id)

Dewan Pakar Pengurus Pusat (PP) Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) memberikan sejumlah pesan yang sedianya bisa menjadi perhatian serius dalam rangka memajukan ekonomi keuangan syariah Indonesia melalui ekosistem yang terintegrasi.


Sebab, melalui ekosistem yang terintegrasi, MES bisa memperkuat, memperluas jaringan ke depannya terutama pada sektor halal food maupun sektor-sektor lainnya.  

Demikian disampaikan Ketua Dewan Pakar PP MES Perry Warjiyo dalam acara Muhadatsah Dewan Pakar MES Edisi Keempat bertajuk "Integrasi Ekosistem Usaha Syariah Sektor Halal Food: Menuju Surga Kuliner Halal Dunia, melalui Integrasi Nilai Pasok" pada Sabtu sore (2/10).

"Pertama, saya berpandangan, integrasi tentu saja dari satu mata rantai produksi keuangan pemasaran. Inilah bagaimana kita membangun ekosistem end to end process, dari produksi keuangan, pemasaran, sampai kemudian di konsumen. Tidak hanya lokal, nasional, tapi juga global," kata Perry.

"Itu yang kita sebut ekosistem dari sisi value end to end process. Dari produksi sampai ke tangan konsumen," imbuhnya menegaskan.

Selanjutnya, yakni tentang bagaimana membangun integrasi dalam konteks usaha. Tentu saja, kata Perry, Dewan Pakar PP MES menginginkan agar berjamaah dan bersilaturahmi serta tolong menolong harus di kedepankan, untuk tujuan membangun ekonomi keuangan syariah.

Selain itu Perry juga menginginkan adanya pembahasan mengenai peranan petani, pesantren, usaha kecil untuk membangun sinergi koordinasi berjamaah tidak hanya dalam produksi, tapi juga pemasaran produk keuangan syariah bisa sampai ke tangan konsumen.

"Bagaimana kopontren-kopontren atau juga usaha-usaha lain juga berhubungan dengan yang usaha besar. Itulah semangat kita bersilaturahim dalam bisnis dari kecil, menengah, sampai kemudian besar," tutur Perry.

"Ekosistem integrasi dalam skala usaha yang tentu saja saling mendorong, saling tolong menolong untuk memajukan ekonomi keuangan syariah," tambahnya.

Lalu, pola dan strategi untuk mempercepat dan mempererat ekosistem integrasi, baik dari sisi proses produksi maupun dari sisi skala usaha, ini yang harusnya dilakukan inovasi-inovasi untuk memperkuat mempercepat integrasi ekonomi itu sendiri.

Gubernur Bank Indonesia ini memprediksi digitalisasi bisa menjadi salah satu solusi bagaimana dari produksi sampai kepada pemasaran produk syariah dan halal  bisa dilakukan secara optimal.

Sebagai contoh, Perry sudah melihat penerapan teknologi digital di pesantren yang memudahkan dalam proses produksi dan juga pemasaran, hingga akhirnya memperluas skala usaha.

Maka dari itu, Perry mendorong inovasi melalui digitalisasi bisa digalakkan, guna memperkuat integrasi ekonomi baik dari sisi produksi, pemasaran maupun juga integrasi ekosistem dari skala usaha.

"Karena moto di dalam muhadatsah dewan pakar adalah 'yang sulit kita mudahkan, yang gelap kita terangkan'. Semoga membawa keberkahan bagi ekonomi keuangan syariah Indonesia, keberkahan dari Allah SWT, bagi kita semua," tutup.

Selain Perry, turut hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut antara lain CEO Kopontren Al-Ittifaq Bandung Agus Setia Irawan, Owner PT Halalan Thayyiban Puspo Wardoyo. Hadir pula Penanggap dalam diskusi daring tersebut antara lain Anggota Dewan Pakar PP MES Iwan P. Pontjowinoto, dan Anggota Dewan Pakar PP MES Iskandar Zulkarnain.

Selain itu, hadir pula para pengurus pusat (PP) MES dan pengurus wilayah MES, serta para peserta webinar dari berbagai latarbelakang profesi.