Menko Airlangga Pasang Target Jumlah Pengusaha Indonesia Naik 5 Persen

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto (tengah) dalam acara Indonesia Net-Zero Summit (INZS) 2023 di Jakarta, Sabtu (24/6)/Ist
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto (tengah) dalam acara Indonesia Net-Zero Summit (INZS) 2023 di Jakarta, Sabtu (24/6)/Ist

Jumlah pengusaha muda ditargetkan bisa meningkat seiring bonus demografi yang ada di Indonesia.


Catatan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, saat ini jumlah entrepreneur masih di angka 3 persen dari total jumlah penduduk di Indonesia. Jumlah tersebut ditargetkan meningkat hingga 5 persen dari jumlah penduduk.

"Kita ini negara yang ingin menjadi negara maju, tetapi jumlah entrepreneur hanya 3 persen. Kita harus naikkan menjadi lima persen," kata Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/6).

Hal senada juga disampaikan saat Airlangga hadir dalam acara Indonesia Net-Zero Summit (INZS) 2023 di Jakarta, Sabtu (24/6).

Airlangga mengatakan, Indonesia membutuhkan SDM yang berpendidikan, sehat, dan memiliki inovasi. Hal ini untuk menunjang visi Indonesia Emas 2050.

Selain syarat SDM mumpuni, visi Indonesia Emas juga harus dibarengi dengan sektor keberlanjutan atau sustainability. Masyarakat dan pemerintah perlu menyiapkan pengelolaan ekonomi biru serta ekonomi hijau.

"Indonesia sudah komitmen 2060 net zero emission, dan ke depan dalam 10 tahun kita akan kembangkan energi berbasis hijau," tutur Airlangga.

Salah satu upaya mewujudkan ekonomi hijau itu yakni adanya kerja sama bidang proyek tenaga air atau hydropower di Kalimantan Utara sebagai implementasi perjanjian pendanaan transisi energi Just Energy Transition Partnership (JETP) saat gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali 2022.

Menko Perekonomian mengatakan, JETP berkomitmen untuk menyediakan dana himunan sebesar 20 miliar dolar AS selama tiga hingga lima tahun mendatang untuk Indonesia.

Salah satunya untuk proyek hydropower di Kalimantan Utara ini juga sebagai persiapan Indonesia mencapai net zero emission pada 2060. Proyek hydropower ini memiliki kapasitas 10 ribu megawatt.

“Setiap gigawatt yang dihasilkan dari Kalimantan itu ditukar dengan pembangkit berbasis batu bara,” tutup Airlangga.