Masyarakat Mulai Gerah dengan Angkutan Batubara, Dalam Sepekan Sudah Dua Kali Aksi Putar Balik

Angkutan batu bara yang melintas diMuara Enimr/RMOL
Angkutan batu bara yang melintas diMuara Enimr/RMOL

Dalam satu pekan terakhir masyarakat melakukan aksi putar balik angkutan batubara di dua lokasi yang berbeda. Aksi pertama di kelurahan Lebuay Bandung, Kecamatan Merapi Timur Lahat dan aksi selanjutnya masyarakat Desa Tanjung Raja Kecamatan Muara Enim Kabupaten Muara Enim.


Aksi tersebut diduga lantaran masyarakat merasah gerah dengan terhadap debu dan limbah serta sebab akibat yang merugikan masyarakat, seperti kerap terjadinya kecelakaan dan tumpahan Batubara di jalan raya.

Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Kabupaten Muara Enim Komisi III, Aziz Rahman mengatakan sudah sepantasnya untuk saat ini perusahaan batubara memiliki jalan sendiri, sehingga tidak mengganggu fasilitas umum dan masyarakat.

Aksi tersebut, memang sudah sepantasnya terjadi,dikarenakan ada banyak dampak yang dirasakan oleh masyarakat sehingga mereka melakukan aksi tersebut.

"Pemutar balikan kendaraan itu wajar-wajar saja, karena dalam hal ini masyarakat terganggu akibat mobilitas angkutan Batubara yang semakin mengganggu dan menguasai jalan," katanya kepada kantor berita RMOLSumsel, Kamis (23/3).

Dikatakannya, tuntutan warga sangat masuk akal, bersihkan debu, limbah dan buat jalan sendiri. perlu dipahami jalan raya ini diperuntukan untuk rakyat dan bukan perusahaan, jadi wajar saja rakyat geram.

Dirinya berharap agar pemerintah bisa menertibkan hal ini, agar lebih tertib dan bagus, karena ada banyak dampaknya terhadap masyarakat jika angkutan Batubara tetap melintas di jalan umum, seperti debu dan macam-macam lainnya, tidak menghntungkan rakyat.

"Katek untungnyo untuk rakyat, rugi tulah jadi buat jalan dewek," pungkasnya.