Malu “Numpang” dengan Unsri, Polsri Usulkan Akses Keluar Masuk Sendiri

Anggota DPRD Sumsel Dapil Sumsel II Palembang melakukan reses di kampus Polsri. (Dudy Oskandar/rmolsumsel.id)
Anggota DPRD Sumsel Dapil Sumsel II Palembang melakukan reses di kampus Polsri. (Dudy Oskandar/rmolsumsel.id)

Meski sudah menjadi kampus mandiri dan terlepas dari Universitas Sriwijaya, namun kampus Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) masih “menumpang” akses keluar masuk dari kampus Unsri kampus Bukit Besar.


“Ini dilema untuk kita. Karena tidak berada dalam satu manajemen rasanya malu kita numpang keluar masuk dari kampus Unsri terus. Hal ini karena kampus Polsri belum memiliki gerbang sendiri,” ujar Direktur Polsri, Ahmad Taqwa saat menerima reses anggota DPRD Sumsel Dapil Sumsel II Palembang, Kamis (24/3).   

Taqwa mengatakan, kampus berencana membuka pintu belakang Polsri sebagai gerbang. Setidaknya ada tiga alternatif akses keluar masuk kampus Polsri yaitu Jalan Lunjuk Jaya, Jalan Sungai Sahang dan menyusuri jalan inspeksi Sungai Lambidaro.

“Penggunaan jalan inspeksi Sungai Lambidaro ini karena pak wali kota sudah melakukan pembersihan dan menyiapkan sungai-sungai menjadi areal wisata dan areal lebih nyaman untuk masyarakat. Jadi kita bisa menghidupkan jalur itu,” kata Taqwa.

Dari ketiga alternatif tersebut, lanjut Taqwa, para civitas akademika Polsri sudah menggunakan akses Jalan Lunjuk Jaya. Akan tetapi pemanfaatan akses tersebut terkendala dengan kemacetan karena jalur yang sempit.

“Tiga jalur jalan sudah tersedia, tinggal meluaskan. Namun jalur lewat jalan inspeksi sungai itu belum standar karena masih banyak masyarakat tidak patuh. Harusnya bantaran sungai itu minimal 7 meter pada jalan,” tuturnya.

“Kami berharap bantuan DPRD Sumsel untuk bisa merealisasikan jalan (keluar masuk) tersebut,” imbuh Taqwa.

Koordinator reses anggota DPRD Sumsel Dapil Sumsel II Palembang, Budiarto Marsul mengatakan, usulan pembuatan gerbang sendiri untuk kampus Polsri akan ditampung dan disampaikan ke OPD terkait. Diakui Budiarto, dari tiga alternatif yang diusulkan tersebut semuanya tidak memadai.

“Tiga ruas jalan tempat keluar masuk itu kan sempit. Kita akan sampaikan ke Pemerintah Kota, Pemerintah Provinsi untuk segera melebarkan jalan untuk akses keluar masuk mahasiswa Polsri ini. Kalau dipaksakan ya kalau tidak macet kemudian bisa saja banyak kecelakaan,” ujar Budiarto.

Menurut Budiarto, Polsri dengan 10 ribu mahasiswa dan 36 program studi memiliki peran luar biasa bagi pembangunan Palembang maupun Sumsel secara umum dengan menyediakan SDM yang unggul. Sehingga aspirasi mereka ini patut diperjuangkan.

“Mungkin ada pilihan nanti yang menjadi prioritas. Kita akan sampaikan aspirasi ini ke Pemerintah Kota dan Pemerintah Provinsi,” tukasnya.