Mahasiswa Desak Munas Kadin Ditunda, Ini Alasannya

ilustrasi (istimewa/rmolsumsel.id)
ilustrasi (istimewa/rmolsumsel.id)

Kota Kendari, Sulawesi Tenggara bakal menjadi lokasi perhelatan Musyawarah Nasional (Munas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin), 30 Juni mendatang. Namun, sejumlah mahasiswa asal daerah tersebut meminta agar pelaksanaannya ditunda.


Pasalnya, wabah Covid-19 di kota tersebut tengah mengalami lonjakan signifikan. Bahkan dalam sepekan terakhir, sudah ada lonjakan 4 hingga 5 kali lipat dibanding bulan lalu.

Hal ini diungkapkan Aktivis Ikatan Mahasiswa Sultra Jakarta Raya, Muhamad Afdal Komarudin kepada wartawan, Kamis (17/6).

Ia khawatir, pelaksanaan Munas akan memancing kerumunan massa hingga akhirnya menimbulkan klaster baru penyebaran Covid-19. Ia juga meragukan kesiapan Pemprov Sulawesi Tenggara dan Pemkot Kendari untuk mengantisipasi hal itu.

“Sekarang saja informasi teman-teman, rumah sakit sudah mulai full. Padahal ini belum puncak,” ujarnya.

Afdal berharap Munas Kadin bisa dibatalkan atau ditunda 3 sampai dengan 4 bulan lagi. Pemaksaan Munas, menurutnya, hanya akan membuat wabah Covid 19 semakin menggila.

“Dampaknya rakyat jadi korban. Tunda saja lebih baik. Kita sangat khawatir Munas Kadin ini memicu wabah Covid yang lebih ganas,” kata mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

Tokoh muda Sulawesi, Farid menyampaikan kekhawatiran serupa. Dia tidak ingin pelaksanaan Munas Kadin dipaksakan di tengah wabah yang melonjak.

“Kita semua pasti ingin Kendari jadi mercusuar. Banyak tokoh nasional datang, jadi pusat perhatian nasional. Tapi momentumnya tidak tepat. Lebih baik Munas Kadin ditunda,” harapnya.