Lima Bulan, Luas Hutan dan Lahan Terbakar di Sumsel Capai 400 Hektar

Net/rmolsumsel.id
Net/rmolsumsel.id

Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutlah) mengalami peningkatan. Tercatat, 400 hektar lebih lahan telah terbakar sejak Januari hingga Mei 2022...


Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPI-KHL) Wilayah Sumatera, Ferdian Krisnanto mengatakan, m dibanding Januari – Mei 2021, jumlah luas lahan yang terbakar meningkat cukup tinggi. 

“Kalau tahun 2021 itu dari Januari hingga Mei ada sekitar 100 hektar, sedangkan tahun ini sudah mencapai 400 hektar lebih yang terbakar," ungkapnya ketika dibincangi, Rabu (22/6).

Kemudian untuk persebarannya sendiri, Ferdi menyebutkan teradapat perubahan dibanding tahun sebelumnya. Dimana biasanya terjadi di Kabupaten Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan Komering Ilir, dan Ogan Ilir. Maka tahun ini banyak terjadi di kabupaten Penukal Abang Lematang Ilir, MusiRawas Utara, dan Muara Enim. 

“Lahan mineral yang banyak, sedangkan untuk gambut kemarin ada terkahir di OKI sekitar 70 hektar,” jelasnya.

Kendati demikian, Ferdi mengatakan Manggala Agni telah rutin terjun kelapangan setiap hari sejak awal tahun 2022. Mulai dari patroli rutin, patrol terpadu, hingga kegiatan lainnya dalam upaya mencegah Karhutlah. 

 “Sejak Januari kita sudah patrol rutin, patrol terpadu, dan kegiatan lainnya yang dalam hal ini mencegah tejadinya karhutlah,” pungksasnya. 

Sebagai informasi, berdasarkan data yang dihimpun oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel telah terdapat sebanyak 1011 titik panas (hotspot). Yang mana tertinggi terjadi pada bulan Mei sebanyak 351 hotspot dan disusul bulan April sebanyak 212 hotspot. 

Sedangkan untuk wilayah dengan hotspot terbanyak berada di Kabupaten Musi Banyuasin, yakni 200 hotspot, disusul Musi Rawas sebanyak 150 hotspot.