Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin memproyekaikan Kecamatan Lalan menjadi sentra pangan daerah. Hal itu dilakukan mengingat kecamatan yang berada di wilayah perairan itu memiliki lahan sawah yang sangat luas.
- Garang Ketika Beraksi, Begal Bersenjata Celurit di OKU Timur Keok Ditangan Polisi
- Pj Bupati Muba Pastikan Kualitas Air PDAM Tetap Terjaga
- Jelang Ramadhan, Harga Telur Ayam di Empat Lawang Merangkak Naik
Baca Juga
"Lalan ditargetkan jadi sentra pangan Muba. Jadi, untuk melakukan itu, kita petakan apa-apa saja masalah dan kendala yang ada untuk mencarikan solusinya. Sehingga kedepan kita dapat mewujudkan harapan agar Muba berdaulat dibidang pangan," ujar Plr Bupati Muba, Beni Hernedi.
Apalagi, letak geografis Kecamatan Lalan yang berada di wilayah pasang surut adalah tempat yang cocok untuk bercocok tanam. "Komoditi utama dari kecamatan lalan adalah padi, jagung dan kopra," kata dia.
Sementara, Kepala DTPHP, A Thamrin menambahkan, sawah di Kecamatan Lalan merupakan sawah pasang surut yang memang menjadi andalan para petani disini. Apalagi, pihaknya terus berupaya meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari IP 100 menjadi IP 200 hingga sampai IP 300.
"Itu kita lakukan guna meningkatkan produktivitas hasil panen, karena saat ini yang sudah divalidasi luas lahan sawah ada 40.554.68 Ha yang terdiri dari tadah hujan, pasang surut, dan rawa lebak," jelasnya.
Sedangkan, lanjut Thamrin, sebagian banyak itu ada di Kecamatan Lalan seluas 23.887.16 Ha, khusus luas sawah pasang surut di Desa Perumpung Raya seluas 4.200 Ha. "Produksi padi pada tahun 2021 lalu sebanyak 394.026 gabah kering panen atau setara 203.199 ton beras, sementara konsumsi masyarakat pertahun 57.551 ton sehingga Muba surplus 145.648 ton," tandas dia.
- Cuaca Ekstrem Pemkab Muba Ingatkan Warga Waspada Banjir dan Longsor
- Dukung Program Hipertensi, Inovasi 'Jago Nenek Kitek' Musi Banyuasin Raih Penghargaan Nasional
- Begini Nasib PT MEP, Usai Alihkan Listrik ke PLN