Lagi Istirahat Makan, Petani di Musi Rawas Tewas Tertimpa Pohon Karet

Petugas saat melakukan olah TKP di lokasi pohon yang menimpa korban hingga tewas. (dok. Polisi)
Petugas saat melakukan olah TKP di lokasi pohon yang menimpa korban hingga tewas. (dok. Polisi)

Seorang petani di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan tewas tertimpa pohon karet saat sedang beristirahat usai beraktivitas di kebun karet miliknya.


Peristiwa tersebut dialami korban Saharudin (48) di Desa Taba Gindo, Kecamatan Selangit pada Minggu, 21 Januari 2024 sekitar pukul 14.30 WIB. Pohon roboh tersebut mengenai punggung belakang hingga mengakibatkan korban tewas ditempat kejadian. 

Kapolsek STL Ulu Terawas AKP Farizal Alamsyah membenarkan adanya peristiwa tersebut. Korban warga asal Kelurahan Megang, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Kota Lubuklinggau itu tewas setelah ditimpa pohon karet di kebun miliknya sendiri. 

"Meninggal akibat tertimpa kayu karet pada saat sedang menebang kayu di kebun miliknya sendiri," kata Kapolsek pada Senin (22/1).

Kejadian menurutnya bermula saat itu korban menggesek pohon kayu sungai. Kemudian setelah itu korban kelelahan dan memilih untuk beristirahat sejenak dengan duduk di belakang pohon karet yang roboh.

"Dimana kayu itu sudah lapuk, lalu roboh menimpa punggung hingga korban meninggal dunia di tempat," jelasnya. 

Sementara itu tambah Kapolsek, berdasarkan keterangan saksi AJ yang merupakan keponakan korban, kejadian bermula sekitar pukul 09.00 WIB. Korban saat itu menurutnya menebang kayu seorang diri di kebun miliknya di Desa Taba Gindo. 

Lantas, saksi AJ sekitar pukul 14.30 WIB mengecek korban. Sebab saksi AJ diminta pihak keluarga untuk mengecek karena tidak terdengar lagi suara pohon jatuh. Ketika saksi mengecek, ternyata korban sudah tertimpa pohon.

"Dengan posisi pohon menimpa punggung korban," ungkapnya.

Melihat hal tersebut saksi memanggil warga. Kemudian menginformasikan adanya kejadian tersebut ke Polsek STL Ulu Terawas. Selanjutnya korban dievakuasi dengan cara memotong pohon yang menimpa korban. 

"Setelah dicek korban sudah meninggal dunia," timpalnya.

Lalu korban dibawa ke desa,,selanjutnya langsung dibawa ke rumah korban di kota Lubuklinggau menggunakan mobil Kades Taba Gindo sekitar pukul 17.00 WIB. Kemudian jenazah korban diserahkan ke keluarga.

"Pihak keluarga menerima dengan ikhlas dan menolak untuk dilakukan autopsi dengan cara membuat surat pernyataan, namun jenazah sudah dikebumikan," pungkasnya.