Laba Samsung Electronics Diperkirakan Anjlok 80 Persen, Ini Penyebabnya

Samsung Electronics/Net
Samsung Electronics/Net

Keuntungan yang didapat raksasa teknologi Korea Selatan, Samsung Electronics, diperkirakan turun hingga 80 persen. Pasalnya Samsung mengalami kerugian yang cukup besar pada sektor produksi chip memori.


Laporan dari London Stock Exchange Group (LSEG) SmartEstimate merujuk pada 19 analis ternama, menyebut bahwa laba operasional Samsung pada kuartal ketiga (Juli-September 2023) kemungkinan turun menjadi 2,1 triliun won (Rp 24,4 triliun ).

Padahal di tahun sebelumnya, di kuartal yang sama, laba Samsung bisa mencapai 10,85 triliun won (Rp 126 triliun).

Para analis menilai bahwa penurunan drastis ini terjadi karena sektor chip Samsung sedang tidak baik-baik saja.

"Kondisi ini terjadi karena sektor chip yang biasanya menghasilkan pendapatan terbesar, kemungkinan akan melaporkan kerugian antara 3 hingga 4 triliun won (Rp 34-46 triliun)," ungkap laporan tersebut, seperti dimuat Reuters pada Selasa (10/10).

Samsung memangkas lebih banyak produksi pada kuartal ketiga untuk mengurangi persediaan dan mengatasi kelebihan pasokan chip yang mendorong penurunan industri terburuk dalam beberapa dekade.

Namun, menurut para analis kebijakan itu justru merugikan sekala ekonomi, sehingga menaikkan biaya pembuatan chip Samsung.

Saat ini samsung tengah menahan diri untuk tidak membeli chip memori baru, dan menggunakan persediaan yang ada selama berbulan-bulan karena kekhawatiran akan penurunan ekonomi.

"Persediaan mereka sekarang cukup rendah sehingga permintaan diperkirakan akan pulih pada awal tahun depan," kata para analis.

Meski permintaan chip memori untuk kecerdasan buatan (AI) seperti high bandwidth memory (HBM) terus meningkat, tetapi Samsung masih ketinggalan dibadingkan saingannya SK Hynix dalam mengembangkan chip tersebut.

Samsung juga belum bisa mengamankan klien besar chip seperti pemimpin chip AI Nvidia (NVDA. HAI).