Putusan mundur Adamas Belva Syah Devara sebagai Staf Khusus Prsiden Joko Widodo tak lantas menghentikan kritikan.
- Tahun Terakhir Berkuasa, Jokowi Lebaran di Jakarta
- Mentan SYL Tersangka Korupsi, PDIP Bawa-bawa Karma Politik
- Penjelasan Airlangga Soal Golkar Usung Gibran Sebagai Cawapres Prabowo
Baca Juga
Bahkan justru menimbulkan pertanyaan baru bagi publik.
Pasalnya, Belva Devara menyatakan undur diri setelah perusahaan yang ia dirikan, Ruangguru, dipertanyakan keterlibatannya sebagai vendor pelaksana pelatihan online di program Kartu Prakerja.
Menurut politikus PDIP, Muhammad Nabil Haroen, wajar jika publik mengkritik mundurnya Belva Devara dan mempertanyakan kualitas Stafsus Presiden.
"Stafsus milenial itu tugasnya membantu Presiden agar mendapat gagasan, aksi nyata, dan mempengaruhi kelompok muda," tegas Nabil Haroen saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (22/4).
Oleh karena itu, pria yang akrab disapa Gus Nabil ini melihat keberadaan Stafsus Presiden milenial itu tiada guna. Justru menunjukan kualitas minim dari yang mereka miliki.
"Tapi, karena komunikasinya kurang maksimal, terjadi kritikan di media sosial dan ruang publik, mempertanyakan kinerja mereka," ungkapnya.
"Maka saatnya Stafsus milenial membuktikan kinerja. Stafsus milenial harus membuktikan kepada generasinya, bahwa mereka layak berada di pemerintahan," demikian Gus Nabil.
- Survei SMRC: 52 Persen Publik Tidak Setuju Jokowi Nyapres Lagi
- Cak Imin Ngadep Jokowi, Sampaikan Perkembangan Koalisi dengan Prabowo
- Pimpinan Komisi IV Berikan Catatan Kebijakan Pangan Pemerintah, Terutama Soal Impor Beras