Puluhan rumah warga Kota Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), terendam banjir akibat intensitas curah hujan tinggi yang terjadi pada Kamis (16/2) malam.
- KPK Dalami Keterlibatan Pejabat Pemkab Lamteng di Kasus Suap Proyek di OKU
- Warga OKU Gelar Aksi Unjuk Rasa di Gedung KPK, Minta Kasus OTT Dinas PUPR Diusut Hingga Tuntas
- Bocah SD di OKU Tenggelam saat Mandi di Sungai Wall
Baca Juga
"Hujan deras yang terjadi sejak pukul 16.00 WIB hingga malam hari menimbulkan banjir," kata Manajer Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU, Gunalfi di Baturaja, Jumat, (17/2).
Dia mengatakan, akibat bencana alam tersebut tercatat sebanyak 52 unit rumah warga terendam banjir dengan ketinggian air antara 30-60 centimeter.
"Banjir tadi malam mengepung Kota Baturaja dengan wilayah terdampak meliputi Kelurahan Baturaja Permai, Sekar Jaya dan Desa Air Paoh, Kecamatan Baturaja Timur," katanya.
Meskipun tidak ada korban jiwa, namun akibat bencana alam tersebut aktivitas masyarakat sempat terganggu karena sejumlah jalan umum terendam air sehingga menyulitkan warga beraktivitas.
Saat ini sebagian besar masyarakat masih membersihkan lumpur yang terbawa banjir di rumah masing-masing agar dapat ditempati kembali.
"Tim BPBD dan relawan saat ini masih di lapangan untuk membantu warga membersihkan material sisa banjir," jelasnya.
Bahkan, pihaknya menurunkan tim dan alat berat ke lokasi yang terdampak banjir sebagai persiapan jika diperlukan untuk melakukan evakuasi.
Untuk mengantisipasi bencana susulan, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten OKU agar meningkatkan kewaspadaan supaya banjir tidak menimbulkan korban jiwa.
"Pusdalops BPBD OKU melakukan pemantauan terhadap cuaca 1x24 jam dari BMKG untuk diteruskan peringatan dini kepada masyarakat agar lebih waspada guna mengantisipasi korban jiwa akibat bencana alam," ujarnya.
- Pemprov Sumsel Siapkan BKBK, Muratara Usulkan Sejumlah Proyek Prioritas
- Teror Ular Kobra di Desa Celikah OKI, Dua Warga Tewas Dipatuk
- Presiden Prabowo Tanam Padi Serentak di Sumsel, Dorong Swasembada hingga Jadi Lumbung Pangan Dunia