Infeksi Covid-19 di Korea Selatan terus melambung dengan dorongan varian Omicron, hingga mencapai 100 ribu kasus untuk pertama kalinya sejak awal pandemi.
- Rumah Tak Layak Huni, Romlah dan Keluarga Butuh Bantuan
- Polda Sumsel Berikan Paket Sembako ke Warga Pesisir Sungai Musi
- Aduuh ! Sekolah Tak Kunjung Dibuka, Dua Pelajar SMP Pilih Menikah
Baca Juga
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) pada Kamis tengah malam (17/2) melaporkan 109.831 kasus Covid-19, dengan 45 kematian. Sehingga totalnya, Korea Selatan mencatat 1.755.809 kasus, dengan 7.283 kematian, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Dimuat The Straits Times, Korea Selatan mengumumkan pelonggaran jam malam mulai Jumat (18/2), dari jam 9 malam menjadi jam 10 malam.
Meski begitu, langkah-langkah lain seperti pembatasan enam orang pada pertemuan pribadi, karantina tujuh hari untuk kedatangan internasional, mandat masker di ruang publik, dan izin vaksin untukberbagai bisnis masih berlaku.
Pembatasan akan berlaku setidaknya hingga 13 Maret, setelah pemilihan presiden 9 Maret.
Seiring dengan meningkatnya kasus, Korea Selatan telah mengurangi strategi pelacakan, penelusuran, dan karantina yang membantunya mengendalikan gelombang sebelumnya.
Beberapa ahli memperkirakan kasus harian masih bisa berlipat ganda atau tiga kali lipat, tetapi pihak berwenang mengatakan sejauh ini kasus serius masih dapat ditangani, dan kematian relatif rendah.
Lebih dari 58 persen dari 52 juta penduduk Korea Selatan telah menerima booster vaksin Covid-19. Secara keseluruhan lebih dari 44 juta orang atau terhitung 86,2 persen dari populasi, telah divaksinasi lengkap.
- Korsel Bakal Bantu Pembangunan LRT Bali
- Penghasilan Kecil, Ribuan PNS Muda di Korsel Pilih Resign
- Harga Minyak Dunia Terus Melejit, Inflasi Korsel Melambat Pada Oktober