Kontra Portugal, Perancis Bawa Misi Balas Dendam

Laga Perancis saat berhadapan dengan Portugal di Final Euro 2016. (Istimewa/rmolsumsel.id)
Laga Perancis saat berhadapan dengan Portugal di Final Euro 2016. (Istimewa/rmolsumsel.id)

Kekalahan Perancis di rumah sendiri pada Final Euro 2016, telah mengilhami reaksi tim dan bertekad balas dendam untuk memenangi laga dini hari nanti di Puskas Arena, Budapest, Kamis (24/).


Pelatih Perancis Didier Deschamps bersama anak asuhnya masih terganggu dengan memori buruk ketika mereka dikalahkan Portugal di rumah sendiri pada Final Euro 2016. Hugo Lloris, Antoine Griezmann dan Lucas Digne masih memiliki bekas luka ketika kedua tim bersiap untuk bertemu lagi setelah lima tahun lalu.

“Kalah di final di kandang adalah hal terburuk,” kata Griezmann dilansir dari dailymail, Rabu (23/6). “kekecewaan menambah lebih banyak, itu memberi kami semangat untuk melangkah lebih jauh dan memenangkan turnamen ini,” tambahnya.

Akibat kekalahan tersebut, tim pun bertekad untuk balas dendam dan memenangi laga dini hari nanti di Puskas Arena, Budapest Kamis (24/). “Kenangan itu menyakitkan,” kata Lloris, mengingat gol Eder di Stade de France yang merebut trofi besar pertama Portugal.

"Skenarionya cukup sulit bagi semua orang Prancis tetapi itu sudah berlalu, setelah itu kami memenangkan Piala Dunia dan saya pikir kedua peristiwa itu terkait." Jelasnya.

Portugal yang berhasil meraih poin penuh saat menekuk Hungaria 3-0 tiba-tiba dihancurkan Jerman 2-4 di laga kedua Grup F. Padahal Portugal memulai laga dengan baik lewatgol Cristiano Ronaldo yang membawa anak asuh Fernando Santos memimpin. Kini Portugal harus bermain cermat dan hati-hati saat bertemu salah satu favorit juara Euro 2020

Portugal tentu tidak ingin kejadian ini lawan Jerman terulang di pertandingan ini. Pelatih Santos juga mengaku sudah melakukan analisa dari pertandingan lawan Jerman.

"Bertentangan dengan 2016, ketika Prancis mengira mereka telah mengalahkan kami, itu tidak terjadi sama sekali dalam dua pertandingan terakhir," kata Pelatih Portugal Fernando Santos.

Santos menyadari jika beberapa pihak meremehkan timnya tahun ini. Namun dia beralasan Skuad Portugal bisa dibilang lebih berbakat secara alami, bahkan jika pertanyaan tetap tentang keinginan juara.  Pergeseran dinamika hanya menambah daya tarik saat juara dunia dan Eropa bersiap untuk berbenturan lagi.

Sementara itu, Cristiano Ronaldo yang di final Euro 2016 hanya menjadi pemandu sorak lantaran ditarik keluar karena cidera, kini kembali dengan ambisi membara. Sepanjang turnamen penyerang Juventus itu  telah mencetak tiga gol di turnamen ini, terpaut dua dari rekor gol internasional 109 yang dipegang oleh Ali Daei dari Iran.

Di sisi lain, Kylian Mbappe, mungkin prospek paling menarik dari generasi Perancis yang mungkin mewarisi jubah Ronaldo sebagai yang terbaik di Eropa, dan Karim Benzema, mencari gol pertamanya sejak mengakhiri pengasingan lima tahun dari sepak bola internasional.

Perancis tentunya akan bermain lebih nyaman karena sudah dipastikan lolos ke babak 16 besar . Empat poin dari dua pertandingan sudah cukup untuk memastikan mereka setidaknya menjadi salah satu tim peringkat ketiga terbaik.

“Laga nanti sudah ada garansi hal itu memberi kami semacam ketenangan,' kata bos Prancis. "Tapi kami tidak akan mengubah gaya bermain kami. Kami berutang kepada diri kami sendiri dan orang-orang Prancis untuk memberikan hasil terbaik.” Pungkasnya.