Sebanyak empat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Sumatera Selatan akan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada 2023 mendatang.
- Sebut Antrian Operasi di RSMH Antre hingga 6 Bulan, DPRD Sumsel: Sudah Keburu Meninggal Duluan
- Gagal Pertahankan Kursi DPRD Sumsel, Hasbi Asadiki Cari Peruntungan di Pilkada Muratara
- Anggota DPRD Ini Minta Pj Gubernur Tegur Sejumlah Rumah Sakit di Sumsel
Baca Juga
Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik Sumatera Selatan mencatat jumlah PAD mencapai Rp 3,8 Triliun pada tahun 2021 dan mengalami kenaikan sebesar 5,68 persen.
Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Selatan M Yansuri mengatakan, adapun empat BUMD yang bakal menopang PAD itu adalah Bank Sumsel Babel, Jamkrida, BPR dan PT Sriwijaya Mandiri Sumsel (SMS).
“PT SMS sudah berjalan angkutan batubara, mulai tahun depan mereka sudah nyetor,” kata Yansuri, Senin (29/8).
Sedangkan Bank Sumsel Babel menurut politisi Partai Golkar, sudah sejak dulu merupakan primadona menghasilkan PAD bagi Sumsel.
“Jamkrida juga sudah mulai bergerak, “ katanya.
Terkait penyertaan modal kepada BUMD Sumsel tersebut menurutnya bisa di tambah jika untuk menambah incomenya.
“Seperti warung jual nasi lima piring , dia bisa setor satu piring, kalau kita kasih 10 piring dio setor duo, karena bukan dana hibah, beda dengan dana hibah,” katanya.
Sedangkan untuk di APBD Perubahan tahun 2022, menurut Yansuri belum ada penyertaan modal Pemprov Sumsel ke sejumlah BUMD milik Sumsel.
- Sebut Antrian Operasi di RSMH Antre hingga 6 Bulan, DPRD Sumsel: Sudah Keburu Meninggal Duluan
- Gagal Pertahankan Kursi DPRD Sumsel, Hasbi Asadiki Cari Peruntungan di Pilkada Muratara
- Anggota DPRD Ini Minta Pj Gubernur Tegur Sejumlah Rumah Sakit di Sumsel