Kemenparekraf Siap Promosikan Layanan Wisata Kesehatan Indonesia

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno keluar dari ruang radiologi usai general medical check up di Rumah Sakit Siloam Lippo Village, Tangerang, Banten. (Kemenparekraf/rmolsumsel.id)
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno keluar dari ruang radiologi usai general medical check up di Rumah Sakit Siloam Lippo Village, Tangerang, Banten. (Kemenparekraf/rmolsumsel.id)

Indonesia kembali fokus mengembangkan layanan wisata kesehatan. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif siap mendukung dari sisi promosi kepada wisatawan domestik maupun mancanegara. 


Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pihaknya akan mempromosikan potensi dari wisata kesehatan yang dimiliki Indonesia ke wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara.

“Ini adalah peluang emas, wisata kesehatan dengan total pembelanjaan layanan kesehatan orang Indonesia di luar negeri yang hampir Rp100 triliun ini dapat diambil potensinya oleh industri kesehatan dalam negeri,” kata Sandiaga usai menjalani general medical check up di Rumah Sakit Siloam Lippo Village, Tangerang, Banten, Sabtu (14/8).

General check up yang dilaksanakan ini merupakan rangkaian dari kegiatan relaunching Perhimpunan Kedokteran Wisata Indonesia (Perkedwi). Perkedwi merupakan perhimpunan yang ada di bawah payung Majelis Pengembangan Pelayanan Keprofesian Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (MPPK PB IDI) yang bertanggung jawab mengembangkan pelayanan profesi kedokteran untuk menjadi unggulan dalam wisata kesehatan.

Sandiaga menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk menguji coba kesiapan fasilitas kesehatan di Jabodetabek dalam rangka mengembangkan potensi wisata kesehatan di Tanah Air.

“Layanan kesehatan terutama yang berkaitan dengan wisata kesehatan di Indonesia tidak kalah dengan negara lain,” ujar Sandiaga.

Sandiaga menerangkan, untuk mengembangkan potensi wisata kesehatan di Indonesia, saat ini Kemenparekraf/Baparekraf dengan Kementerian Kesehatan telah menandatangani Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dalam rangka pengembangan Wisata Kesehatan pada tahun 2017 yang diperbarui pada akhir tahun 2020.

“Seiring dengan penandatanganan tersebut, pada akhir tahun 2019, Kemenkes telah meluncurkan katalog wisata kesehatan berisi 15 rumah sakit unggulan yang ditetapkan sebagai proyek percontohan medical tourism yang tersebar di tiga lokasi. Yakni Sumatra Utara, DKI Jakarta, dan Bali,” terang Sandiaga.

Jumlah rumah sakit unggulan ini, dikatakan Sandiaga, dapat terus bertambah mengingat semakin banyaknya jumlah rumah sakit yang telah disertifikasi di tingkat nasional maupun internasional. Selain itu, Sandiaga menuturkan pihaknya dengan Kemenkes juga telah menerjemahkan komitmen dalam PKS ke dalam Rencana Aksi Nasional (RAN) Pengembangan Wisata Medis.

Dalam kesempatan yang sama, anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina mengatakan, pihaknya siap mendukung pengembangan wisata kesehatan di Tanah Air. Menurutnya, di masa pandemi Covid-19 kesehatan menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat.

“Kami dari DPR mendukung upaya pengembangan wisata kesehatan ini. Dengan adanya dokter-dokter terbaik dan rumah sakit yang luar biasa yang kita miliki kita bisa menjadikan medical check up menjadi suatu bagian wisata kesehatan yang memberikan kesan yang mendalam,” ujar Arzeti.