Penyaringan ketat bakal dilakukan Kementerian Agama (Kemenag) RI terhadap jamaah umrah yang akan berangkat ke tanah suci. Hal ini dilakukan agar jamaah umrah yang berangkat benar-benar sehat dan bisa melaksanakan tahapan ibadah umrah dengan baik.
- Kemenag: Semua Jemaah Indonesia sudah Tinggalkan Muzdalifah
- Pelunasan BIPIH Kuota Tambahan Segera Dibuka, Catat Jadwal Pembayarannya
- Menag Yaqut: Taati Keputusan Pemerintah, Tapi Hargai yang Idulfitrinya Berbeda
Baca Juga
“Skema pemberangkatannya adalah pemegang visa. Nanti akan kita saring lagi sesuai dengan persyaratan,” kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/11).
Menurutnya, ada sebanyak 18.752 calon jemaah umrah yang siap berangkat ke Arab Saudi karena telah memiliki visa keberangkatan. Sementara dari jumlah tersebut, ada 889 calon jemaah umurnya masih di bawah 18 tahun dan 2.549 orang umurnya di atas 65 tahun.
“15.314 jemaah ini akan kita seleksi lagi,” kata Yaqut.
Yaqut mengatakan, penyaringan ketat pada pemberangkatan jemaah umrah penting dilakukan. Sebab, keberhasilan pelaksaan umrah jemaah asal Indonesia akan menjadi kunci agar ibadah haji tahun 2022 bisa dilakukan.
“Jadi kunci terbuka atau tidaknya haji di 1443 H ini tergantung kita dari bisa melaksanakan ibadah umrah ini dengan baik,” katanya.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini berharap, kedepannya tidak ada lagi kasus-kasus yang dapat membuat Arab Saudi menutup kembali pintu pelaksanaan ibadah haji tahun 2022 mendatang.
Artinya tidak ada lagi kasus-kasus yang sudah ada dahulu. Misalnya ada PCR bodong jadi kaya begitu tidak boleh ada lagi. Kalau itu ada, harapan kita semua, harapan semua muslim untuk bisa berangkat haji mohon maaf akan semakin berat,” tandasnya.
- Prabowo Setuju Cabut Moratorium, Siap Kirim 600.000 PMI ke Arab Saudi
- Setoran Awal Haji Naik Jadi Rp35 Juta, Ini Kata BPKH
- Ketahuan Overstay di Arab Saudi, 146 WNI Pulang ke Tanah Air